SEPUTARKUDUS.COM, PEDAWANG - Beberapa karyawan tampak sibuk
melayani pembeli yang datang ke Toko ARS, Jalan Lingkar
Utara, Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus. Di dalam toko terlihat berbagai
macam sparepart mobil terpajang di etalase.
Selain itu, Toko ARS juga menjual klakson “Om
Telolet Om” yang sedang ngetren saat ini, tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara lain.
Karyawan Toko ARS melayani calon pembeli klakson 'om telolet om', Foto: Rabu Sipan |
Endang Winarti ( 37), penanggung jawab Toko ARS mengatakan, tokonya menjual klakson
telolet baru beberapa bulan terakhir, tepatnya pada bulan Juli 2016. Menurutnya
pada saat itu demam telolet sudah mulai ramai di Jepara, meskipun belum
se-booming saat ini. Namun katanya, sejak tersedia klakson telolet, setiap hari ada saja
para sopir dan pemilik mobil yang membeli barang tersebut.
“Klakson telolet beberapa bulan terakhir memang sedang booming
dan diminati. Bahkan saking larisnya toko kami sering kehabisan stok
klakson dengan bunyi telolet itu. Tidak hanya di toko ARS, toko di Semarang
yang selalu menyetr klakson tersebut juga sering kehabisan persediaan,”
kata perempuan yang akrab disapa Endang kepada Seputarkudus.com.
Perempuan yang tercatat sebagai warga Desa Margorejo,
Kecamatan Dawe, mengatakan setiap hari rata-rata di toko ARS bisa menjual
sekitar tiga klakson. Menurutnya, di toko dia bekerja sebenarnya bisa menjual lebih
banyak klakson telolet. Namun berhubung sering kehabisan stok, toko ARS
hanya mampu menjual di bawah lima pcs sehari.
“Karena sering kehabisan stok para pelanggan sering kecewa
dan pulang tanpa membawa klakson telolet. Meski kecewa mereka biasanya
meninggalkan nomor HP serta berpesan agar dikabari jika di toko ARS
sudah ada klakson telolet,” jelas perempuan yang sudah kerja di toko tersebut
sekitar 11 tahun.
Perempuan yang sudah dikaruniai dua anak itu mengatakan, saat
ini di toko ARS tersedia tiga jenis klakson telolet. Dia merinci ketiga jenis klakson tersebut beserta harganya. Klakson telolet tiga jenis suara dijual seharga Rp 400 ribu, untuk jenis lima suara dibanderol Rp
725 ribu. Sedangkan klakson telolet enam suara dilepas dengan harga Rp 750 ribu.
“Harga tersebut belum berikut ongkos pasang, kalau mau sekalian pasang pembeli dikenakan tambah ongkos Rp 50 ribu,” jelasnya.
“Harga tersebut belum berikut ongkos pasang, kalau mau sekalian pasang pembeli dikenakan tambah ongkos Rp 50 ribu,” jelasnya.
Dari tiga jenis klakson telolet itu, Endang mengatakan klakson
dengan enam suara yang paling diminati serta paling laris dibeli.
Menurutnya meskipun lebih mahal dibanding jenis lainya, pembeli menganggap klakson telolet enam suara lebih mantap.
“Penjualan klakson telolet jika dikalkulasi sebulan, penjualan klakson telolet enam suara mendominasi sebanyak 50 persen. Sedangkan 50 persenya lagi dibagi antara klakson jenis tiga suara dan jenis klakson lima suara,” ungkapnya.
“Penjualan klakson telolet jika dikalkulasi sebulan, penjualan klakson telolet enam suara mendominasi sebanyak 50 persen. Sedangkan 50 persenya lagi dibagi antara klakson jenis tiga suara dan jenis klakson lima suara,” ungkapnya.