Latest News

Teater Tulang SMAN 6 Solo Kocok Perut Penonton di Acara Festival Teater Pelajar Djarum Foundation

SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU - Sejumlah penonton yang tersebar di area gedung GOR Djarum Kaliputu, Kota, Kudus, terlihat mulai berdatangan mendeket ke depan panggung utama saat mendengar alunan musik. Alunan itu dibawakan Teater Tulang, menjelang pengumuman pemenang dalam Festival Teater Pelajar 2016. Ratusan penonton tertawa menikmati aksi panggung kelompok tetaer dari Solo, yang membawakan naskah “Surat Kepada Tuhan”. Adegan demi adegan kocak terus mengocok perut penonton, gemuruh tepuktangan beserta tawa memeriahkan suasana pementasan.
teater tulang solo
Penampilan Tetaer Tulang SMAN 6 Solo pada Festival TeaterPelajar 2016. Foto: Ahmad Rosyidi


Naskah yang mereka bawakan, menggambarkan petani yang bernyanyi gembira karena tanaman jagungnya tumbuh subur. Namun seketika menjadi sedih saat bencana datang melanda karena gagal panen. Petani yang terlihat sedih itu kemudian menulis surat untuk Tuhan dan dikirim lewat Kantor Pos. Muncullah empat petugas Kantor Pos kocak dan mengundang tawa saat mereka menari hingga battle dance dengan gerakan-gerakan yang mengundang tawa.

Gerakan-gerakan yang lucu disambut dengan teriakan tawa dan tepuktangan penonton. Sampai pada empat petugas yang disuruh satu persatu membaca surat oleh kepala Kantor Pos, dan satu di antara mereka mendapat surat dari petani untuk Tuhan. Surat yang berisi curahan hati petani atas bencana yang melanda itu, dibaca dengan iringan musik. Di dalam surat itu petani meminta uang Rp 10 juta.

Karena terharu, petugas Pos akhirnya mencari sumbangan untuk membantu petani dengan mengatasnamakan balasan dari Tuhan. Petani yang sudah menerima balasan merasa senang dan menghitung uangnya. “Terimakasih Tuhan,” ucap petani. “iya, sama-sama,” jawab petugas Pos.




Berkali-kali dia ucapkan terima kasih dan jawaban petugas Pos “iya, sama-sama”. Hal itu kembali mengundang tawa penonton. Setelah menghitug ternyata hanya Rp 8 juta, kemudian petani kembali mengirimkan surat pada Tuhan untuk meminta kekurangan yang Rp 2 juta, dan meminta Tuhan untuk tidak mengirim lewat Kantor Pos.

Yogi Swara, sutradara pementasan tersebut menjelaskan, naskah yang berjudul “Surat Kepada Tuhan” itu menceritakan, tentang kondisi masyarakat yang tidak percaya terhadap pemerintah. Meski pemerintah sudah bekerja dengan baik, masyarakat masih tetap tidak percaya dan merasa kurang puas dengan kinerjanya.

“Naskah ini menceritakan tentang kondisi masyarakat saat ini yang sudah tidak percaya dengan kinerja pemerintah. Meski pemerintah sudah bekerja baik tetap saja masih kurang dimata masyarakat. Seperti tadi petani itu mengira tukang Pos lah yang mengambil uang Rp 2 juta yang dikirimkan Tuhan,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.

Yogi sapaan akrabnya, juga menambahkan naskah dan musik yang dipentaskan semua hasil dari karya teater Tulang sendiri. Dia merasa tidak ada kendala dalm persiapan karena naskah itu sudah dipentaskan tiga kali ini.

Asa Jatmiko mewakili penyelenggara, mengaku sengaja mengundang Teater Tulang untuk silaturahim karena pernah kerjasama saat Teater Djarum pentas di Solo. Selain itu dia juga berharap ada pembelajaran yang bisa di dapat teman-teman teater di Kudus dari pementasan Teater Tulang.

“Teater Tulang ini sudah sering juaran di acara festival, jadi sudah kelas juara lah. Sengaja kami undang untuk silaturahim dengan teater-teater di Kudus,” tambahnya.