Peziarah asal Madura berjalan menapaki tangga menuju Makam Sunan Muria. Foto: Ahmad Rosyidi |
Ubaid, begitu dia akrab disapa, mengaku baru pertama kali berziarah ke Kudus. Meski kelelahan dan butuh perjuangan untuk sampai ke Makam Sunan Muria, dia tetap semangat karena tidak ingin kalah dengan rombongan wanita yang sudah berjalan terlebih dahulu. Selain itu Ubaid juga ingin melihat pemandangan dari atas setelah sampai area makam.
“Sangat capek, tapi seru ada tantangan sebelum sampai makam. Meski lelah tapi saya tidak mau kalah dengan rombongan wanita yang sudah berjalan di depan. Saya juga ingin lihat pemandangan dari atas nanti, sepertinya bagus,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.
Sambil ngos-ngosan, Ubaid merinci beberapa tempat wali yang sudah mereka kunjungi. “Ampel, Kediri, Bonang, Demak, dan Kudus. Sebagian saya lupa, saya sih tinggal iktu saja,” jelasnya.
Tak lama beristirahat, rombongan Ubaid disusul rombongan yang sebelumnya berada di belakangya. Imam Bukhori (23), panitia ziarah mengatakan, rombongan ziarah dari Madura kali ini menggunakan empat bus dan ada sekitar 240 orang yang ikut. Kurang lebih sekitar 150 santri putri dan 90 santri putra.
Selain itu, Imam menjelaskan, rombongannya berencana berziarah ke 11 tempat jika waktu yang ditentukan panitia cukup. “Kami berencana hingga Kamis malam, jika waktunya cukup rencananya kami ke 11 tujuan. Setelah dari Kudus kami ke Sunan Drajat, Jawa Timur,” ungkapnya.
Imam juga mengaku baru pertama kali ziarah ke makam Sunan Muria. Selain pemandangannya bagus, katanya, lingkungan makam udaranya juga sejuk. Tetapi dia belum tau ingin membeli oleh-oleh apa nantinya, karena banyak pedangan Imam merasa bingung, dan belum tau oleh-oleh apa yang khas dari makam sunan muria.