Latest News

Satu Tahun Lebih Beternak Cacing Tanpa Hasil, Warga Ngembal Kulon Ini Tetap Optimistis Bisa Sukses

SEPUTARKUDUS.COM, NGEMBAL KULON - Di samping rumah, nampak seorang pria sedang menyiram tanah yang ditaruh terpal berwarna biru. Pria itu yakni Pungky Alfen Yoga Wibowo (24). Dia sedang membudidayakan cacing di samping rumahnya, sekitar satu tahun terakhir ini, tapi belum mendapat hasil. Dia menemui banyak kendala selama berternak cacing. Meski begitu dirinya tetap sabar dan optimistis melanjutkan usahanya.
ternak cacing
Yoga menyiram bak tempat ternak cacing miliknya di Desa Ngembal Kulon. Foto: Ahmad Rosyidi


Yoga sudi berbagi kepada Seputarkudus.com tentang usaha yang saat ini dia tekuni itu. Dia menceritakan, cacing yang dia ternak sudah pernah dipanen sekitar bulan ke empat, karena cacing biasanya bisa dipanen sekitar tiga atau embat bulan. Tetapi dikembalikan penjual karena besar cacing belum memenuhi standar yang ditentukan. Hingga saat ini pun ukuran cacing belum sesuai standar. 

"Masih kurang besar, jadi menunggu lagi. Ini sudah satu tahun lebih tapi masih belum memenuhi juga," ungkap warga Ngembal Kulon, Jati, Kudus itu.

Selain lama menunggu, dia juga sering ditegur tetangga karena aroma yang tak sedap dari ternak cacingnya. Aroma makanan cacing yang membusuk memang diakui Yoga cukup mengganggu. Saat ini dia menyiasati dengan memberi pewangi di area tempat cacingnya, dan memasukan kedalam tanah makanan cacingnya agar baunya tidak begitu menyengat sampai ke luar.

Dia memulai usaha ternak cacing bermula dari kisah sukses seorang peternak cacing di Blora. Yoga kemudian tertarik untuk mengikuti jejak orang tersebut sukses beternak cacing. Dia mengeluarkan modal hingga Rp 6 juta untuk membeli bibit 50 kilogram cacing. 

"Untuk ternak cacing modal satu kali bisa untuk selamanya, karena bibit satu kilogram nantinya bisa dikembangkan menjadi 3 kilogram," jelasnya. 

Yoga juga menjelaskan, harga cacing paling rendah bisa mencapai Rp 15 ribu per kilogram, dan paling tinggi sekitar Rp 40 ribu per kilogram. Tetapi biasanya harga stabil antara Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogramnya.

Awalnya Yoga memulai ternak cacing dari tiga kotak ukuran 4x2 meter. Dia mengatakan, ukuran kotak itu lebih besar dari ukuran standar biasanya yang hanya 2x1,5 meter. Karena saat ini cacingnya sudah bertambah besar meski belum memenuhi standar, Yoga menambah 14 kotak kecil berukuran sekitar 50x30 sentimeter, untuk memisahkan cacing yang kecil di taruh tak kecil.

Karena cacing hewan kanibal, Yoga mengupayakan untuk tidak sampai kekurangan makanan. Dia memberi makan satu hari sekali. Biasanya diberi makan ampas tahu, pelapah pisang, sayuran, buah-buahan, dan ampas kelapa. "Biasanya saya mengambil rontokan sayur yang sudah tidak terpakai di pasar," tambah Yoga.