Latest News

Saat Musim Hujan Seperti Sekarang, Ubi Cilembu Khas Sumedang di Jalan Kudus-Pati Banyak Dibeli

SEPUTARKUDUS.COM, TENGGELES – Di Jalan Kudus – Pati, terlihat di utara jalan terdapat tumpukan ubi cilembu sebuah toko. Di dalam toko, terlihat dua orang pria sedang duduk menunggu pembeli datang. Mereka yakni, Setiyo Nugroho (18) dan Muhammad Ari Setiawan (14). Setiap hari bermain dan membantu Tatang berjualan ubi cilembu khas Sumedang. Saat musim hujan seperti ini, ubi cilembu milik toko tersebut banyak di beli wisatawan. 





Kepada Seputarkudus.com, Tyo begitu akrab disapa, sudi berbagi cerita tentang usaha pria asal Sumedang tersebut. Dia menceritakan, Tatang berjualan ubi cilembu di Kudus selama enam tahun, sejak tahun 2010. Sebelum pindah berjualan di Kudus, dulu dia pernah berjualan ubi cilembu di Demak dan Pati.

“Dalam sehari mampu menjual berapa ubi, saya kurang tahu. Tapi kalau musim hujan seperti saat ini, ubi cilembu selalu ramai dibeli wisatawan yang melintasi Jalan Kudus-Pati. Kan enak, cuaca dingin makan ubi cilembu hangat-hangat di mobil. Bisa juga untukoleh-oleh,” ungkap Tyo yang baru lulus Sekolah menengah atas (SMA) 1 Jekulo, Kudus.

Menurut pria asal Desa Tenggeles RT 4 RW 4, Kecamatan Mejobo, Kudus, selain menjual ubi cilembu, dia juga menjual peuyem dan kripik ubi cilembu. Dia mengatakan, membeli sejumlah bahan untuk dijual dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang. “Itu tempat tinggal Tatang. Di desanya memang terkenal sebagai penghasil ubi cilembu,” terangnya.

Dia menjelaskan, Tatang membuka toko untuk berjualan mulai pukul 6.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Menurutnya, pelanggan yang sering membeli kebanyakan dari luar kota. “Tapi yang sering membeli biasanya dari Rembang, Pati, Semarang, Surabaya dan Jakarta,” ungkapnya.



Sementara itu, Ari, sepupu Tyo, mengatakan, harga yang ditawarkan berbeda-beda. Untuk ubi cilembu belum matang, dijual seharga Rp 13 ribu per kilogram, ubi matang Rp 17 ribu, peuyeum Rp 13 ribu dan kripik ubi cilembu seharga Rp 15 ribu. “Proses ubi cilembu matang tidak dengan cara dibakar, tapi melalu proses oven selama satu jam,” ungkap Ari, yang masih duduk kelas tiga sekolah menengah pertama (SMP) 1 Jekulo, Kudus.

Dia menambahkan, dalam sehari, pihaknya bisa memproduksi 40 kilogram ubi cilembu matang. Menurutnya, ubi cilembu rasanya manis dan lembut di lidah. Ubi celembu juga memiliki banyak khasiat yang baik bagi tubuh. Selain itu bisa mengontrol gula darah dan melancarkan pencernaan makanan. 

"Sehari berjualan bisa mendapatkan hasil Rp 600 ribu. Tapi kalau malam Minggu penghasilan bisa dua kali lipat,” tambahnya.