SEPUTARKUDUS.COM, RENDENG – Makam ini berada di jalan masuk Blok A dan Blok D Pasar Kliwon, Kudus. Di tepi jalan masuk tak jauh dari tempat parkir kios pedagang, terdapat pohon ringin besar dan di bawahnya ada bangunan makam. Di atas pintu
masuk terdapat tulisan Makam Mbah Gamong, tokoh yang selama ini dipercaya sebagai sosok yang babat alas Pasar Kliwon.
Para pedagang Pasar Kliwon berziarah di Makam Mbah Gamong, Pasar Kliwon, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Belum lama ini, Mashudi Basyar (56), yang selama ini menjadi pengurus Makam Mbah Gamong, sudi menceritakan sosok yang dikatakan babat alas Pasar Kliwon tersebut. Menurutnya, Mbah
Gamong bernama asli Syekh Mustain. Dia hidup pada zaman Sunan Kudus.
"Cerita yang saya ketahui, beliau (Mbah Gamong) adalah sosok yang babat alas Pasar Kliwon. Saat itu, beliau berdagang di lokasi ini dan berdakwah. Mbah Gamong mempunyai dua istri, Nyi Mintarsih dan Nyi Sedah Trembayung,” tuturnya saat ditemui di Makam Mbah Gamong usai acara khataman Al-Quran Haul Syaikh Mustain, Kamis (13/10/2016).
"Cerita yang saya ketahui, beliau (Mbah Gamong) adalah sosok yang babat alas Pasar Kliwon. Saat itu, beliau berdagang di lokasi ini dan berdakwah. Mbah Gamong mempunyai dua istri, Nyi Mintarsih dan Nyi Sedah Trembayung,” tuturnya saat ditemui di Makam Mbah Gamong usai acara khataman Al-Quran Haul Syaikh Mustain, Kamis (13/10/2016).
Namun, Mashudi tak tahu detail kapan datangnya Mbah Gamong ke Kudus. Selain itu dirinya juga tak mengetahui silsilah Syekh Mustain. Menurutnya, keberadaan Makam Mbah Gamong lebih dulu ada ketimbang Pasar Kliwon.
“Setiap 13 Muharam kami bersama pedagang Pasar Kliwon menyelenggarakan haul Mbah Gamong. Ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada tokoh yang telah babat alas Pasar Kliwon,” ungkap Mashudi yang juga Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus.
Baca juga: Pedagang Pasar Kliwon Terima Bungkusan Mirip Nasi Jangkrik Saat Haul Mbah Gamong
“Setiap 13 Muharam kami bersama pedagang Pasar Kliwon menyelenggarakan haul Mbah Gamong. Ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada tokoh yang telah babat alas Pasar Kliwon,” ungkap Mashudi yang juga Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus.
Baca juga: Pedagang Pasar Kliwon Terima Bungkusan Mirip Nasi Jangkrik Saat Haul Mbah Gamong
Sebelum 2011, katanya, Makam Mbah Gamong tidak terlalu dirawat. Namun setelah kebakaran besar Pasar
Kliwon pada 2011, makam Mbah Gamong mulai diurus HPPK. Menurutnya,
kebakaran pasar tersebut, banyak yang menilai terjadi karena Makam Mbah Gamong tak diperhatikan.
“Akhirnya kami dan para pedagang, mengurus Makam Mbah Gamong,” tuturnya yang mempunyai ruko di Blok D lantai satu tersebut.
“Akhirnya kami dan para pedagang, mengurus Makam Mbah Gamong,” tuturnya yang mempunyai ruko di Blok D lantai satu tersebut.
Kini, setiap tahun para pedagang membuatkan kegiatan haul
untuk memperingati meninggalnya Mbah Gamong. Hingga 2016 ini, terhitung sudah lima kali pelaksanaan haul yang
diselenggarakan. Dia memberitahukan, banyak peziaran yang datang untuk berdoa
di Makam Mbah Gamong.
“Untuk haul tahun ini ada kegiatan khataman Al-Quran, pembagian nasi kepada pedagang dan pengajian umum,” terangnya.
“Untuk haul tahun ini ada kegiatan khataman Al-Quran, pembagian nasi kepada pedagang dan pengajian umum,” terangnya.