Latest News

Sambutan Bupati dan Menteri Belum Usai, Anak-Anak Jalanan 'Serbu' Tumpeng Hari Jadi Kudus ke-467

SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN KUDUS – Sejumlah anak-anak terlihat bergerombol menuju sekumpulan orang yang sedang duduk di karpet merah depan Pendapa Kabupaten Kudus. Mereka mengenakan kaos, celana pendek serta gitar di tangannya. Mereka biasa mengamen di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Menurut, Agus satu di antara mereka, ingin mengikuti kegiatan Kenduri Seribu Tumpeng yang diadakan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jumat (23/9/2016) malam.
sewu tumpeng hari jadi kudus
Kegiatan Seribu Tumpeng Hari Jadi Kudus ke-467. Foto: Imam Arwindra


Mereka duduk melingkar di samping tangga menuju Alun-alun dengan satu tumpeng di tengahnya. Sambil mendengarkan sambutan dari pengeras suara, mereka mengicipi tumpeng yang ada dipannya. “Eh, ojo dipangan dipek. Durung entuk. (Jangan dimakan dulu belum boleh),” tutur Agus.

Belum sempat rangkaian sambutan Bupati Kudus dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi usai, anak-anak tersebut menyantap tumpeng yang ada di depannya. Menurut Agus, dia dan teman-temannya sudah lapar karena sejak siang belum makan. “Dia yang mulai. Karena lapar makan dulu,” tuturnya sambil menunju temannya berkaos putih.

Menurutnya, tumpeng yang disediakan rasanya enak dengan lauk ayam dan telur. Saat ditanya Seputarkudus.com tentang kegiatan yang sedang berlangsung, dirinya mengaku mengetahui, yakni Hari Jadi Kabupaten Kudus ke-647. “Saya kan orang Kudus. Saya tinggal di dekat Kaligelis (Desa Demaan, Kecamatan Kota),” tambah dia.


Tak jauh dari mereka, seorang anak perempuan mengenakan krudung terlihat memegang sendok plastik. Dia bersama kedua orang tuanya juga hadir dalam acara tersebut. Musthofa Kamal, ayah dari anak perempuan tersebut menuturkan, dia membawa anaknya untuk membiasakan mengenali lingkungan di Kudus. 

Selain itu, dengan sering mengajakknya keluar akan mengajarinya agar terbiasa berkumpul dengan orang lain. “Namanya Fafa. Dia baru umur satu setengah tahun. Saya ajak ke acara ini supaya terbiasa berkumpul dengan orang lain,” tutur dia sambil melihat anaknya yang berlatih makan.

Menurut Musthofa Kamal, anak-anak pengamen jalanan yang berada di sampingnya butuh bimbingan dari pemerintah, terutama untuk mereka yang putus sekolah. Menurutnya mereka berhak mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. “Mereka harus dibina supaya terdidik dengan baik,” tambahnya.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir yang hadir dalam kegiatan menuturkan, anak SMA, SMK, MA di Kudus menganjurkan masuk ke perguruan tinggi negeri. Menurutnya, semua biaya akan ditanggung oleh negara. “Dia pintar, sampai S3 (Doktor) pun akan dibiayai,” tuturnya.

Dia menjelaskan, pemerintah sedang fokus memberantas buta aksara di era teknologi informasi. Menurutnya jangan sampai Indonesia dibohongi oleh negara lain. “Belajar yang rajin. Jika ada kemauan pasti ada jalan,” tambahnya yang disambut tepuk tangan.