SEPUTARKUDUS.COM, PANJUNAN – Laki-laki berkaus biru tersebut
duduk di sofa sambil memegang mikrofon. Dia Robby Adiarta, yang sedang menyampaikan materi tentang kopi pada acara Kumpul
Barista di Kopithong Coffee Workshop, Jalan Dr Ramelan, Kelurahan Panjunan,
Kecamatan Kota, Kudus. Menurutnya, barista bukan operator, melainkan seorang kreator.
Robby Adiarta menyampaikan materi tentang kopi di Kopithong Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Di depan puluhan barista dan pemilik kedai kopi di Kudus,
Robby yang juga pemilik Angkringan Cekli itu mengungkapkan,
sepatutnya barista bukan hanya menjadi operator yang membuat kopi, melainkan
bisa menjadi kreator.
"Seorang barista harus mempunyai value dalam menciptakan kopinya. Dia (barista) bukan hanya operator, melainkan seorang kreator,” ungkapnya saat memaparkan materi, Selasa (13/9/2016).
"Seorang barista harus mempunyai value dalam menciptakan kopinya. Dia (barista) bukan hanya operator, melainkan seorang kreator,” ungkapnya saat memaparkan materi, Selasa (13/9/2016).
Menurutnya, dengan perubahan mindset tersebut barista yang ada di Kudus akan menciptakan bermacam-macam
sajian kopi yang beraneka cita rasa. Robby menuturkan, di Pegunungan Muria terdapat
harta karun yang terpendam, yakni biji kopi.
"Jika barista di Kudus mampu mengolah biji kopi tersebut menjadi sebuah segelas kopi yang enak, itu akan mendatangkan banyak manfaat. Kita punya biji kopi unggulan, yakni biji kopi dari Pegunungan Muria,” tuturnya.
"Jika barista di Kudus mampu mengolah biji kopi tersebut menjadi sebuah segelas kopi yang enak, itu akan mendatangkan banyak manfaat. Kita punya biji kopi unggulan, yakni biji kopi dari Pegunungan Muria,” tuturnya.
Kepada peserta yang hadir dia menuturkan, 80 pesen
masyarakat Kudus merupakan penikmat kopi. Menurutnya, dengan persentase yang
menakjubkan ini, barista di Kudus harus menyuguhkan racikan terbaiknya supaya
mereka tidak membeli kopi di luar Kudus. “Hal yang utama yakni merubah mindset,” tambahnya.
Dalam menjalankan bisnis, Robby juga berpesan, permasalahan
modal tak bisa menjadi alasan untuk berkembang. Menurutnya, yang utama merubah mindset menjadi seorang kreator. Dia
juga mengingatkan, seorang barista jangan hanya mencari uang. “Jika gaji
tidak sesuai pindah. Yang difikir hanya uang saja,” ungkapnya.
Doni Dolle, penyelenggara Kumpul Barista, menuturkan, kegiatan
yang diselenggarakannya untuk memotivasi para barista dan pemilik coffee shop di Kudus. Menurutnya, kegiatan
ini baru diselenggarakan pertama kali di Kopithong Cofee Workshop, miliknya.
“Kegiatan ini untuk memotivasi para barista dan pelaku bisnis (kopi) di Kudus,” ungkapnya saat ditemui Seputarkudus.com di sela-sela kegiatan.
“Kegiatan ini untuk memotivasi para barista dan pelaku bisnis (kopi) di Kudus,” ungkapnya saat ditemui Seputarkudus.com di sela-sela kegiatan.
Dia menuturkan, terdapat 29 pemilik coffee shop di Kudus yang diundangan dalam temu barista tersebut. Menurutnya,
kegiatan itu akan menjadi kegiatan rutin di Kopithong. “Nanti akan ada Hari Kopi International. Rencana nanti barista-barista di Kudus
akan mengadakan Festival Kopi. Untuk acaranya bagaimana, akan kami bahas nanti,”
ungkap dia.