Latest News

Galau Karena Skripsi, Mahasiswa UMK Semester Akhir Beli Ikan Hias di Dersalam

SEPUTARKUDUS, DERSALAM - Di tepi jalan yang menghubungkan Desa Dersalam dan Desa Conge, Kecamtan Bae, Kudus, ada tiga ruko berpintu warna hijau. Dua ruko di antaranya digunakan Rizki Adi Wijaya (19), untuk menjual berbagai jenis ikan hias. Menurutnya, ikan-ikan yang dia jual bisa mengobati seseorang yang sedang galau.
ikan hias kudus
Riski merangkai akuarium di toko miliknya, Foto; Ahmad Rosyidi


Kepada Seputarkudus.com, Rizki mengatakan, selama sembilan bulan dia menjual ikan hias, tak jarang teman-temannya datang ke ruko miliknya. Teman-temannya itu tidak membeli ikan hias, namun sekadar melihat ikan-ikan untuk mengusir rasa galau yang dialami.

“Biasanya teman-teman yang sedang galau nongkrong di sini. Mereka tidak membeli ikan, tapi hanya melihat ikan untuk mengusir galay. Ada juga mahasiswa UMK semester akhir beli ikan hias di sini, untuk obat stres mengerjakan sekripsi,” ungkapnya sambil tertawa.

Rizki mengaku berjualan ikan karena melanjutkan usaha kakaknya yang sekarang bekerja di Semarang. Awalnya hanya menjual ikan hias dan makanan ikan saja. Merasa kurang lengkap, dia berinisiatif untuk menjual akuarium beserta hiasannya. Dulu Rizki membeli akuarium dan dijual kembali. Seiring berjalannya waktu dia memilih untuk membuat akuarium sendiri agar keuntungannya lebih banyak.


Hampir setiap hari Rizki berjualan ikan di ruko tersebut, dan pasti ada pelanggannya datang. Pelanggannya kalangan anak-anak hingga mahasiswa. Ikan hias miliknya dijual seharga Rp 350 hingga Rp 90 ribu. Sedangkan harga akuarium sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 500 ribu. 

"Ikan yang saya jual ada 20 jenis. Saya juga ternak ikan, tapi hanya tiga jenis. Ikan yang saya ternak di antaranya Guppy, Peso, dan Black Golden. Jenis ikan yang lain saya beli dari Pasar Bitingan," tuturnya.

Rizki mengatakan, penghasilan bersih yang dia dapat dari berjualan ikan dan akuarium tak kurang dari Rp 1,5 juta per bulan. Dia juga berencana ingin membuka konter khusus aksesoris ponsel agar lebih berkembang usahanya.

Saat asyik bercerita, Rizki kedatangan pelanggan yang hampir setiap hari datang membeli ikan. Dia bernama Sari (35), mengaku hampir setiap hari mengantar putranya membeli ikan. "Anak saya suka ikan jadi hampir setiap hari minta dibelikan. Kali ini anak saya memilih Red Tin yang harganya Rp 2 ribu. Di rumah juga ada ikan cupang, jadi ini sekalian beli makanan untuk ikan cupang juga,” ungkapnya.