SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN – Perempuan berbaret di kepala dan pedang di tangan berjalan menuju sisi tengah pelaksanaan Upacara Kemerdekaan
Indonesia ke-71 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu (17/8/2016). Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) itu bernama lengkap Rahmawati Tumulo, yang menjadi komandan upacara. “Pasukan saya ambil alih.
Semuanya siap, gerak,” teriaknya.
Kepada Seputarkudus.com, Rahma, begitu dia akrab disapa, mengaku deg-degan saat berjalan memasuki lapangan upacara. “Pertama-tama rasanya deg-degan. Namun akhirnya hilang dan berjalan seperti biasanya,” tuturnya usai melaksanakan tugasnya.
AKP Rahmawati Tumulo, Komandan Upacara Kemerdekaan RI ke-71 di Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Kepada Seputarkudus.com, Rahma, begitu dia akrab disapa, mengaku deg-degan saat berjalan memasuki lapangan upacara. “Pertama-tama rasanya deg-degan. Namun akhirnya hilang dan berjalan seperti biasanya,” tuturnya usai melaksanakan tugasnya.
Perempuan kelahiran Gorontalo 1987 menuturkan,
persiapan yang dilakukannya terbilang maksimal. Dia mengaku sering berlatih di
Polres Kudus. “Latihan vokal dan yang lainnya di Polres. Untuk di Alun-alun
hanya satu kali saja saat gladi bersih,” ungkapnya.
Rahma yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor
(Kapolsek) Kota menceritakan, dirinya ditunjuk sebagai komandan upacara sekitar
dua pekan lalu oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kudus AKBP Andy Rifai. Menurutnya
pesan tersebut disampaikan melalui seorang perwira polisi di Kudus.
“Saya ditelepon, beliau bilang saya diperintahkan pak Kapolres untuk menjadi komandan upacara. Awalnya saya kaget, tapi karena tugas ya saya terima tanpa beban,” ceritanya sambil menerima ajakan foto bersama beberapa orang yang datang.
“Saya ditelepon, beliau bilang saya diperintahkan pak Kapolres untuk menjadi komandan upacara. Awalnya saya kaget, tapi karena tugas ya saya terima tanpa beban,” ceritanya sambil menerima ajakan foto bersama beberapa orang yang datang.
Lulusan Akpol tahun 2008 tersebut menuturkan, berkat
persiapan yang matang, upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang dikomandoinya
berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaan upacara kemerdekaan Indonesia ke-71,
bertindak sebagai komandan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yakni Letnan Dua
Joko Supriyanto. Dia mengomandoi 64 siswa SMA dan empat anggota TNI yang
membawa senapan laras panjang.
Bupati Kudus Musthofa yang bertindak sebagai inspektur upacara, dalam amanatnya disampaikan perlunya semangat gotong
royong. Karena semangat tersebut dapat membangun bangsa yang besar.
Dia juga menuturkan, makna merdeka yakni kebebasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Bertanggung jawab kepada Negara dan Tuhan.
“Negara selalu hadir bagi warganya yang membutuhkan solusi,” kata Musthofa dalam amanat upacara yang ditutup dengan kata "merdeka" sebanyak tiga kali.
“Negara selalu hadir bagi warganya yang membutuhkan solusi,” kata Musthofa dalam amanat upacara yang ditutup dengan kata "merdeka" sebanyak tiga kali.