SEPUTARKUDUS.COM, DERSALAM – Dua orang laki-laki
dan perempuan menarik tali yang terikat pada kerbau menuju kandang di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus, Senin (15/8/2016). Kerbau dengan tali di hidung terlihat meronta tak mau berjalan saat ditarik. Kerbau tersebut hendak dijual kepada siapa saja yang ingin berkurban pada Idul Adha tahun ini.
Di samping kerbau itu, empat ekor kerbau lainnya sudah diikat di dalam kandang. Tumpukan jerami sudah disediakan di depannya. Sementara di sudut kandang, tumpukan jerami tertutup terpal disiapkan untuk persediaan.
Arifka Faqih, pemilik dari kerbau-kerbau itu, menuturkan, jerami-jerami tersebut disiapkan untuk makanan kerbau yang telah dia siapkan sejak awal Ramadan lalu. “Saya sudah persiapan jauh hari (jerami). Jerami ini untuk kerbau yang akan digunakan untuk kurban saat hari Raya Idul Adha,” terang Arifka kepada Seputarkudus.com.
Pedagang hewan kurban menarik kerbau di Dersalam, Bae, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Di samping kerbau itu, empat ekor kerbau lainnya sudah diikat di dalam kandang. Tumpukan jerami sudah disediakan di depannya. Sementara di sudut kandang, tumpukan jerami tertutup terpal disiapkan untuk persediaan.
Arifka Faqih, pemilik dari kerbau-kerbau itu, menuturkan, jerami-jerami tersebut disiapkan untuk makanan kerbau yang telah dia siapkan sejak awal Ramadan lalu. “Saya sudah persiapan jauh hari (jerami). Jerami ini untuk kerbau yang akan digunakan untuk kurban saat hari Raya Idul Adha,” terang Arifka kepada Seputarkudus.com.
Dia mengatakan tiap sahun menyediakan kerbau, kambing dan sapi untuk dijual kepada siapa saja yang hendak berkurban. Jauh hari sebelum mendatangkan hewan ternak dari sejumlah daerah, dia menyiapkan jerami untuk makanan selingan. Jerami itu dikumpulkan saat panen padi. “Karena melimpah, saya kumpulkan untuk pakan hewan kurban yang akan saya jual,” terangnya.
Menurutnya, pakan utama ternak yakni rumput dan ampas
tahu. Jerami hanya diberikan untuk selingan. “Ampas tahu diberikan satu
kali sehari yakni setiap waktu salat Ashar. Dalam satu ember, ampas tahu
dicampur dedak dan air. Selain itu diberi garam rosok tiga genggam,” tutur
dia.
Arifka mengaku mendapat ampas tahu membeli dari produsen tahu di Desa Pedawang, Kecamatan Bae. Setiap satu sumur harga ampas tahu antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. "Kadang kasih uang dulu, kadang ngebon. Kalau ampas tahu tidak bisa ditimbun. Karena lebih dari dua hari kerbau sudah tidak doyan," ungkap lulusan Universitas Muria Kudus (UMK) tahun 2015.
Usaha menjual hewan ternak untuk kurban yang dia jalankan besama empat kakak sepupu, menurutnya
sudah lama. Dia menjelaskan, usaha tersebut diwarisi dari pamannya
bernama Parmin, yang katanya namanya cukup dikenal pengusaha hewan ternak ternak di Kudus.
“Sejak kecil saya sudah diajari berdagang ternak oleh paman. Jadi saya cukup paham,” tuturnya sambil memberikan jerami kepada kerbau di depannya.
“Sejak kecil saya sudah diajari berdagang ternak oleh paman. Jadi saya cukup paham,” tuturnya sambil memberikan jerami kepada kerbau di depannya.
Menurutnya, selain kerbau dan sapi, dia juga menyediakan
kambing untuk dijual. Dalam perencanaannya, awal bulan puasa untuk menimbun
jerami. Masuk bulan Syawal mulai pengisian kandang atau membeli hewan dari peternak. “Harga
kulaan ternak untuk kambing antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta, kerbau dan
sapi Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Kalau sapi Brahma sekitar Rp 20 juta – Rp 30
juta,” terangnya.
Harga hewan ternak katanya bisa naik Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta saat H-7 Idul Adha. "Kalau pekan ini masih murah. Intinya kalau lama di kandang harganya akan jatuh mahal,” tutur dia yang mempunyai enam kerbau, empat sapi dan sepuluh kambing.
Harga hewan ternak katanya bisa naik Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta saat H-7 Idul Adha. "Kalau pekan ini masih murah. Intinya kalau lama di kandang harganya akan jatuh mahal,” tutur dia yang mempunyai enam kerbau, empat sapi dan sepuluh kambing.