SEPUTARKUDUS.COM, KUDUS – Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen penting bagi masyarakat, tak terkecuali bagi masyarakat di Kudus. Momen setahun sekali itu selalu dimanfaatkan untuk berbagi kebahagian dan anjang sana ke sanak famili. Namun, itu tak berlaku bagi petugas pemadam kebakaran, yang selalu bersiaga jika kemungkinan buruk terjadi kebakaran.
Di atas mobil warna merah, empat orang yang berseragam biru tersebut tampak sibuk menggulung selang untuk dirapikan ke dalam kendaraan. Tetesan air nampak terlihat dari dalam kendaraan tersebut. Kendaraan pemadam kebaran yang terparkir di depan pos pengamanan (pos pam) depan Kantor Bupati Kudus. Mereka usai mengikuti Apel Kesiapan Pengamanan Mudik Lebaran 2016 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Kamis (30/6/2016).
Di atas mobil warna merah, empat orang yang berseragam biru tersebut tampak sibuk menggulung selang untuk dirapikan ke dalam kendaraan. Tetesan air nampak terlihat dari dalam kendaraan tersebut. Kendaraan pemadam kebaran yang terparkir di depan pos pengamanan (pos pam) depan Kantor Bupati Kudus. Mereka usai mengikuti Apel Kesiapan Pengamanan Mudik Lebaran 2016 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Kamis (30/6/2016).
Menurut Bimo Aryo Tejo, Kepala Pemadam Kebakaran Kudus, selama Lebaran pihaknya akan selalu siap 24 jam untuk terjun jika terjadi kebakaran di
wilayah Kudus. “Ini adalah tugas negara jadi kami tidak akan libur walau Lebaran,” tuturnya.
Aryo menuturkan, tugas menjadi seorang Pemadam Kebakaran
merupakan tugas mulia. Menurutnya, Pemadam Kebakaran bukan hanya sekadar
profesi namun panggilan jiwa. "Kadang diolok-olok masyarakat kurang cepat
tanggap dan sebagainya. Namun ya itu masyarakat. Terpenting kami siap 24 jam
untuk membantu masyarakat,” tuturnya kepada Seputarkudus.com.
Dia mengungkapkan, saat Lebaran tiba, dia bersama
anggotanya akan selalu kordinasi dan stanby
jika kemungkinan terjadi kebakaran. Dia menceritakan, pernah terbangun pukul 2.00
WIB dini hari ketika terjadi kebakaran besar di Pasar Kliwon. “Saat itu saya
sedang tidur di rumah bersama keluarga. Tiba-tiba ada telepon dari anggota
bahwa Pasar Kliwon terbakar. Seketika itu langsung meluncur ke TKP (tempat kejadian
perkara),” ungkapnya.
Aryo yang menjabat Kepala Pemadam Kebakaran Kudus sejak
Agustus 2012, menambahkan, keluarganya mengerti tentang profesi yang
dijalaninya. “Ya keluarga mengerti tentang profesi yang saya jalani,” tuturnya.
Menurutnya, nanti untuk anggota Pemadam Kebakaran yang bekerja baik akan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Itu untuk penghargaan anggota Damkar (Pemadam Kebakaran) yang baik dalam menjalankan tugas,” tambahnya.
Dia memberitahukan, di Kudus ada 156 petugas Damkar dengan 26
armada. Jumlah tersebut dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Pemerintah
Kudus dan perusahaan-perusahaan swasta di Kudus. Untuk petugas dari UPT
Kabupaten Kudus ada empat armada dan 19 personil. “Semuanya siap ikut
serta dalam pengamanan lebaran,” tutunya.