SEPUTARKUDUS.COM, CINEPLEX – Puluhan orang tampak duduk di dalam Studio Dua
bioskop New Star Cineplexc (NSC) Kudus. Layar lebar di depan mereka memapilkan pesawat tempur tentara Jepang dengan suara keras
mengawali penayangan film Rudy Habibie (Ainun Habibie 2) Selasa (12/7/2016). Satu di antara penonton
tersebut yakni Fatin (21) asal Sukolilo, Pati. Dia mengaku penasaran ingin menonton film yang menceritakan kisah presiden Indonesia ketiga tersebut saat masih muda, ganteng, dan inspiratif.
Pemutaran Film Rudy Habibie di Cineplex Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Para penonton, termasuk Fatin, tampak terdiam melihat saat bom-bom yang
dijatuhkan pesawat ke rumah-rumah warga di Pare-Pare, Indonesia. Warga yang panik keluar rumah membawa barang seadanya
mencari tempat aman. Tampak Rudy kecil mencari-cari Meccano dan satu buku yang akan dibawanya.
Usai pemutaran film garapan Hanung Bramantyo itu, Fatin mengatakan, film yang baru saja ditonton bersama teman-temannya itu sangat inspiratif. Kesusahan yang dihadapi Rudy Habibie tidak memupuskan semangatnya untuk belajar menjadi insinyur di Jerman. Menurutnya, adegan yang cukup membuatnya terharu ketika Rudy menelepon ibunya Tuti Marini Puspowardoyo (Dian Nitami), menanyakan tentang uang sakunya. Namun ibunya mengatakan keadaan ekonomi keluarga sedang kurang stabil.
“Di saat ekonomi keluarga tidak stabil, ibunya Rudy sempat bertanya apakah uang kirimannya sudah sampai apa belum. Dengan rasa tidak tega dan bercucuran air mata, Rudy hanya bilang dirinya baik-baik saja,” ungkapnya.
Fatin melanjutkan, karena tidak punya uang saku dia sempat
kelaparan dan sering mengalihkannya dengan berdoa di gereja (Karena tidak
ada masjid) dan belajar di perpustakaan. Dia mempunyai teman baik, di antaranya, Liem
Keng Kie (Ernest Prakasa), Ayu (Indah Permatasari) dan Peter Manumasa (Pandji
Pragiwaksono) yang sering memberikan makanan kepada Rudy. “Begitu juga tokoh
utama yang bernama Ilona (Chelsea Islan) yang sering memberi roti dan apel,”
tuturnya.
Film yang diproduksi oleh MD Picture bercerita tentang masa muda dari BJ Habibie (diperankan Reza Rahadian) seorang teknokral
dengan jiwa anak muda yang memiliki banyak impian dan lika liku cinta. Menurut
Fatin, Rudy yang masih berumur 19 tahun berani merantau untuk kuliah di RWTH
Ancheen, Jerman Barat demi menggapai cita-citanya untuk membuat pesawat yang
juga merupakan wasiat dari ayahnya yang sudah meninggal.
Dia menjelaskan, dalam adegan film tergambarkan, Rudy dalam
menggapai cita-citanya penuh perjuangan yang tidaklah mudah. Dari segi
keuangan, waktu, hubungan dengan mahasiswa lain asal Indonesia yang tergabung
dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan yang lainnya.
“Namun yang saya kagum, Rudy masih tetap kukuh meraih cita-citanya. Saya ingin seperti Rudy yang semangat dalam meraih cita-cita,” tutur dia yang masih kuliah di Jurusan Akuntansi, Universitas Muria Kudus (UMK).
“Namun yang saya kagum, Rudy masih tetap kukuh meraih cita-citanya. Saya ingin seperti Rudy yang semangat dalam meraih cita-cita,” tutur dia yang masih kuliah di Jurusan Akuntansi, Universitas Muria Kudus (UMK).