Iqomat salat Ashar terdengar keras dari speaker Masjid Jami Kaujon. Sejumlah jamaah bergegas menuju ruang utama untuk menunaikan salat Ashar. Seusai salat, Mustamir (60), Takmir Masjid Kaujon berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang masjid itu.
Mustamir menceritakan, Masjid Kaujon dibangun oleh Sunan Kudus bersamaan dengan berdirinya Masjid Menara. Namun secara bangunan, bentuk dari Masjid Kaujon masih kecil seperti musala. Menurutnya, Sunan Kudus sudah menamainya dengan nama masjid bukan musala, dengan alasan agar bisa digunakan untuk salat Tahiyatul Masjid.
“Bersamaan dengan berdirinya Masjid Kaujon, Sunan Kudus mendirikan beberapa tempat beribadah dan mengaji berukuran kecil di sejumlah tempat yang ada di Kudus. Namanya sudah masjid. Karena Sunan Kudus ingin setiap jamaah yang salat Tahiyatul Masjid,” terangnya.
Dia menceritakan, dulu Masjid Kaujon kecil tak sebesar sekarang. Aktivitas masjid hanya untuk salat lima waktu dan pengajian saja. “Masjid Kaujon belum digunakan untuk ibadah salat Jumat. Bentuknya seperti musala namun namanya masjid. Kalau salat Jumat semuanya ke Masjid Menara Kudus,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com, Rabu (15/6/2016).
Tahun 2005 Mulai Digunakan untuk Jumatan
Menurut cerita, katanya, Masjid Kaujon direnovasi sekitar tahun 1985. Saat itu fungsinya masih tetap hanya digunakan untuk salat lima waktu dan mengaji kitab kuning saja. Lalu, sekitar 2005 masjid itu mulai digunakan untuk salat Jumat. “Sekarang Masjid Kaujon sudah luas. Jamaah ketika salat Jumat penuh,” tuturnya.Mustamir memberitahukan, bangunan yang masih asli dari Masjid Kaujon yakni empat saka masjid dan pengimaman. Dari namanya, Masjid Kaujon diambil dari nama dukuh letak masjid berdiri. “Masjidnya terletak di Dukuh Kaujon, masuk Desa Langgar Dalem,” terangnya.
Jamaah Masjid Kaujon, kata Mustamir, dulu dipimpin KH Turaichan Adjhuri. Setelah itu dilanjutkan oleh KH Ma’ruf Irsyad yang juga mempunyai Pondok Pesantren Roudlotul Muta’allimin, yang letak tidak jauh dari masjid tersebut. “Masjid Kaujon sering digunakan tempat mengaji santri-santri Pondok Pesantren Roudlotul Muta’allimin,” tambahnya.