Latest News

Ratusan Es Degan Yoyok Habis Diserbu Pembeli, Selama Ramadan Omzet Rp 3 Juta Sehari

SEPUTARKUDUS.COM, LORAM WETAN - Seorang pria berkaus merah dan mengenakan topi hitam tampak sibuk melayani pembeli. Kedua tangannya begitu cekatan mengambil Kelapa lalu melubanginya dan menuangkan airnya ke dalam teko. Kelapa lalu dibelah dan diambil isinya, dan dimasukan ke dalam plastik. Di adalah Yoyok (27), pemilik warung Es Degan Putra Samian, yang banyak didatangi pembeli yang rela mengantre meski waktu berbuka puasa masih beberapa jam lagi.

Yoyok menuturkan, mulai pukul 15.00 WIB, para pembeli sudah berdatangan meskipun belum begitu banyak. Pembeli mulai antrepada pukul 16.00 WIB, hingga menjelang adzan Magrib.

"Pelangganku memang ada yang sengaja membeli kelapa muda meskipun adzan Magrib masih sekitar dua jam lagi. Biasanya, kelapa muda ini dicampur lagi es serta sirup, ataupun dibuat pelengkap es campur hingga pas dijadikan minuman segar waktu berbuka puasa,” ujarnya kepada Seputarkudus.com, beberapa waktu lalu.

Tempat berjualan Yoyok berada di tepi Jalan Pattimura, Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, tepatnya di depan SMA Keramat. Warungnya sudah ramai pembeli, padahal waktu baru menunjukan pukul 16.00 WIB. Sesekali Yoyok terlihat menerima telepon dari pelanggan yang memesan kelapa muda yang dia jual.

“Para pelanggan yang mempunyai nomor HP-ku biasanya memang pesan lewat telepon. Jadi pas dia ke sini langsung ambil dan bayar, tanpa harus ngantre dulu. Biasanya yang memesan lewat telepon itu para pelanggan lama dan beli kelapa mudanya juga lumayan banyak," ujarnya.

Yoyok mengaku sudah berjualan kelapa muda sekitar tiga tahunan. Selama ini dia mendapatkan kelapa muda dari daerah Purworejo. Pertama berdagang di sekitar GOR Wergu Wetan Kudus. Saat pedagang direlokasi ke kios yang di peruntukan para pedagang kaki lima, omzetnya turun drastis.

Sebelum direlokasi, Yoyok bisa menghabiskan 400 buah kelapa muda sehari. Tetapi sejak direlokasi omzetnya turun drastis. Lalu dirinya memutuskan pindah ke depan SMA Kramat sekitar empat bulan yang lalu, dengan menyewa tempat sekitar Rp 3 juta setahun.

Sejak pindah ke sana penjualan kelapa muda kembali normal. “Bahkan selama puasa bisa menghabiskan Kelapa muda sekitar 450 buah sehari, dengan harga Rp 8 ribu per buah. Kalau dirata-rata omzet sehari sekitar Rp 3 juta,” ungkapnya.