Peserta Kirab Visualisasi Dandangan dari Desa Kaliwungu tampil di depan penonton, di Alun-alun Simpang Tujuh. Foto Imam Arwindra |
Menurut Solhadi, peserta kirab asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, dua gadis yang berperan sebagai bidadari itu bernama Lisa dan Nailis. Menurutnya, Desa Kaliwungu ingin menampilkan potensi wisata yang ada di Kaliwungu, yakni Sendang Kaliwungu. Menurutnya, Sendang Kaliwungu termasuk wisata di Kabupaten Kudus yang perlu dikunjungi.
“Selain tempatnya indah juga banyak sejarah yang bisa digalih di Sendang Kaliwungu,” tambahnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Yuli Kasiyanto menuturkan, kegiatan Visualisasi Dandangan ini digelar sebagai penanda masuknya Bulan Ramadan 1437 H. Dia memberitahukan, peserta yang mengikuti kirab yakni lembaga pendidikan di Kudus, seniman dan budayawan. “Yang ketiga pelaku budaya dari Desa wisata se-Kabupaten Kudus,”tambahnya.
Dalam sambutannya, Bupati Kudus Mustofa menuturkan, kegiatan Visualisasi Dandangan ini tidak hanya dimaknai sekedar seremonial, melainkan menjadi bahan renungan dan instropeksi diri.
“Adat Dandangan jangan dimaknai sekadar seremonial saja dengan menabuh beduk pertanda puasa akan dilaksanakan. Melainkan menjadi bahan renungan dan instropeksi diri. Terpenting ialah tawaduk kepada sesepuh, terkhusus mengabdi kepada bangsa dan negeri,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Kudus memiliki potensi budaya dan wisatanya luar biasa. Dia mengajak masyarakat luar Kudus untuk datang. “Jangan hanya mendengar, datanglah ke Kudus, lihatlah ke Kudus, rasakanlah Kudus. Setelah itu, ceritakanlah kepada sanak saudara bahwa Kudus menjadi inspirasi untuk kita semua,” ungkapnya.