Latest News

Indahnya Masjid di Gondosari Gebog, Padukan Arsitektur Timur Tengah dan Jawa

SEPUTARKUDUS.COM, GONDOSARI – Bangunan menara masjid di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, ini menjulang tinggi ke atas. Bangunan masjid dua lantai ini dominan warna abu-abu muda dan merah tua yang tampak minimalis. Dari luar, arsitektur masjid menyuguhkan keindahan masjid ala Timur Tengah. Hal tersebut diperkuat dari bentuk jendela dan beberapa ornamen-ornamen pelengkap yang ditambahkan pada masjid tersebut.

 Masjid yang berada di Dukuh Gedondong ini bernama Baiturrokhim. Atap masjid memiliki tiga tingkat yang terbuat dari susunan genting dengan sebuah cungkup di sisi atas. Kubah masjid Baiturrokhim tampak seperti mustaka yang terdapat di Masjid Demak.

 Mahmudi, takmir masjid tersebut mejelaskan, di bagian luar Masjid Baiturrokhim memiliki arsitektur ala Timur Tengah, namun di dalamnya kental dengan nuansa Jawa. “Di sisi depan dan sekitar masjid dibuat khas Timur Tengah. Namun di dalam masjid banyak  ukiran-ukiran yang menjadikan ruangan salat kental dengan nuansa Jawa,” ungkapnya ketika ditemui di Masjid Baiturrokhim, Selasa (21/6/2016).

Di ruang utama salat terdapat tiga gebyok terbuat dari kayu jati yang diukir. Satu gebyok di ruang pengimaman tingginya sekitar lima meter dan lebar empat meter. Temboknya dilapisi marmer dan kaligrafi lafadz Allah yang dilingkari lafadz sahadat. “Ukirannya khas Jepara. Di kanan-kiri juga ada gebyok dengan dua pintu. Itu juga berjenis ukir Jepara,” tambahnya.

Dilangit-langit ruang utama salat terdapat kubah terbuat dari baja yang dilapisi dengan ukiran-ukiran kayu. Lampu-lampu tergantung, menambah keiindahan di ruangan utama salat.

Dia memberitahukan, masjid yang berukuran 25x15 meter dirancang oleh H Usman. Pembangunan masjid dimulai 2005 dan selesai pada 2008. Dia tidak bisa mengungkap jumlah dana yang digunakan untuk membangun masjid tersebut. Namun menurutnya, dana pembangukan bersumber dari masyarakat, pengusaha dan kekurangannya ditutup sebuah perusahaan rokok, yakni Rokok 45. “Jumlah pembangunan habis uang berapa dirahasiakan. Saya tidak bisa menyebutkan,” tuturnya.

Menurutnya, Masjid Baiturrokhim dulu hanya sebuah musala kecil yang mampu menampung 40 orang jamaah saja. Musala didirikan pertama kali sekitar tahun 1940. “Sekarang bisa menampung 500 jama’ah,” tuturnya.