Latest News

Siapa Sangka Taman Pentol yang Indah Dulu Pusat Gento

SEPUTARKUDUS.COM, RENDENG - Tumbuhan hijau menghiasai taman kota di depan kantor Kecamatan Kota, Kudus. Menjulang tinggi pohon beringin dan Patung Selaras dan Seimbang di kawasan Pentol tersebut. Namun siapa sangka, bekas halte kereta api tersebut dulunya dijadikan tempat mangkal gento dan wanita "nakal".
taman pentol tugu selaras dan seimbang kudus
Suasana malam di sekitar Patung Selaras dan Seimbang di kawasan Pentol, Jalan Jendral Sudirman, Kudus. Foto: Imam Arwindra

Hal tersebut diungkapkan Wahyuning Siti (61), warga Desa Rendeng, Kecamatan Kota. Wanita yang tinggal sangat dekat dengan kawasan Pentol sejak 1971 itu menuturkan, di sekitar halte dulu banyak warung-warung. Di sana banyak gento datang untuk bermain judi . Selain itu banyak juga wanita-wanita "nakal" yang juga mangkal di sekitar halte.

(Baca juga: Kenapa Kawasan di Kudus Ini Disebut Pentol, Ini Asal-usulnya)

“Dulu di sini (kawasan Pentol) pusatnya gento. Selain itu juga banyak wanita nakal yang mangkal di sekitar halte,” jelas Wahyuning kepada Seputarkudus.com, Kamis (19/5/2016) .

Wahyuning menggambarkan, di sekitar rumahnya dulu sangat ramai hingga pagi. Selain aktivitas transportasi juga banyak perempuan yang duduk di warung-warung menemani para penjudi. “Wah, banyak sekali. Terutama wanita yang mangkal,” ungkapnya.

Dia menuturkan, sekarang sudah berubah. Kawasan Pentol sudah menjadi tempat yang indah. Ada taman dan tugu yang tertata rapi. “Dulu seperti itu, sekarang sudah berubah menjadi indah,” ungkap Wahyu yang tinggal di rumah yang sekaligus dijadikan bengkel motor bernama Pentol Jaya Motor.

Disebut Pentol karena dulunya ada tiang di sekitar halte yang mirip pentol korek api. Karena sudah menjadi kebiasaan untuk tempat pemberhentian penumpang kereta, sampai sekarang nama Pentol masih digunakan untuk menamai kawasan di sekitar kantor Kecamatan Kota, Kudus.

Mandek Pentol, mandek Pentol (turun di Pentol, turun di Pentol). Karena sudah terbiasa, akhirnya sampai sekarang masih digunakan,”kata wahyu mencontohkan.