SEPUTARKUDUS.COM, KUDUS - Terletak di Kudus Extension Mall lantai tiga, poster-poster film terpampang di dinding gedung bioskop. New Star Cineplex (NSC) Kudus adalah nama bioskop tersebut. Poster
yang terpampang memuat judul-judul film terkini. Saat ini Cineplex merupakan satu-satunya bioskop di wilayah Karesidenan Pati, yang masih beroperasi.
New Star Cineplex Kudus menjadi satu-satunya bioskop yang hingga kini masih beroperasi. Foto: Prabu Sipan |
Menurut sejarahwan Kudus, Eddy Yusuf, sebelum Cineplex, di lokasi yang sama dulu ada bioskop bernama Bioskop Cinema. Namun bioskop tersebut telah lama tutup dan tak memutar film. Dia menjelaskan, sebelum Cinema, ada
tujuh bioskop yang beroprasi di Kabupaten Kudus.
"Tujuh bioskop itu antara lain Bioskop Garuda, Bioskop Ramayana dan Bioskop Ria, letaknya di sekitar Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Selain itu ada Bioskop Ratna, Kudus Teater, Bioskop Citra, dan Bioskop Plasa, yang tersebar di wilayah Kabupaten Kudus,” ungkap Eddy kepada Seputarkudus.com.
(Baca juga: Bioskop Karya Taman Bojana Kudus, Dulu Dikenal Karena Film Indianya (2))
"Tujuh bioskop itu antara lain Bioskop Garuda, Bioskop Ramayana dan Bioskop Ria, letaknya di sekitar Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Selain itu ada Bioskop Ratna, Kudus Teater, Bioskop Citra, dan Bioskop Plasa, yang tersebar di wilayah Kabupaten Kudus,” ungkap Eddy kepada Seputarkudus.com.
(Baca juga: Bioskop Karya Taman Bojana Kudus, Dulu Dikenal Karena Film Indianya (2))
Dia menuturkan, pada tahun 60-an bioskop-bioskop merupakan tempat hiburan yang paling diminati masyarakat. Namun sekitar tahun 90-an,
bioskop-bioskop tersebut gulung tikar. “Dimulai dari bioskop-bioskop kecil,
lalu bioskop besar yang ada di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus,”
ungkapnya.
Eddy menjelaskan, tutupnya bioskop-bioskop tersebut karena
perkembangan teknologi. Munculnya Compact
Disk (CD) dan bertambahnya channel TV
swasta sangat mempengaruhi gulung tikarnya bioskop.
“Dulu jika ingin melihat film, hanya di bioskop saja. Namun setelah
muncul CD dan bertambahnya channel TV, masyarakat berangsur-angsur meninggalkan bioskop,” jelasnya.
Eddy melanjutkan, sekitar tahun 1993 muncul empat bioskop
kecil di Plasa Kudus Matahari. Letaknya di lantai tiga. “Kalau tidak salah namanya Cinema, sebelum ada Cineplex yang sekarang masih beroperasi,”
ungkapnya.
Bioskop di Matahari, katanya, tempat duduknya tidak
sebanyak Bioskop Karya atau Bioskop Garuda yang mencapai 200 kursi. Dia memperkirakan, hanya
ada puluhan kursi yang disediakan. “Di Matahari kira-kira hanya puluhan saja,
tidak mencapai ratusan,” tambahnya.
Dia memberitahukan, bangunan-bangunan bioskop tempo dulu sampai
sekarang masih ada. Di sekitar Alun-alun Kudus, ada Bioskop Garuda yang sekarang
menjadi Restoran Garuda, Bioskop Karya atau Ramayana menjadi Taman Bojana dan
Bioskop Oen atau Bioskop Ria sekarang menjadi tempat parkir di timur Ramayana.
“Yang lainnya, Bioskop Citra yang menjadi gudang garam di
Desa Wergu Wetan dan Kudus Teater yang menjadi Hotel Kenari di Jalan Kenari (Gang
3)," ungkapnya.
Eddy menambahkan, Bioskop Ratna menjadi Taman Hutan Kota di
Desa Jekulo dan Bioskop Plasa di Daerah Ploso. “Kalau yang Bioskop Plasa saya
kurang tahu sekarang jadi apa, letaknya dekat makam Desa Ploso,” tambahnya.