SEPUTARKUDUS.COM, KOTA
- Sebuah bangunan tua di Jalan
Jendral Sudirman, tepat di depan Mapolres Kudus, tampak kosong, Jumat (27/5/2016). Dari depan tampak
gerbang yang terbuat dari seng. Di balik gerbang terdapat tanah kosong, tepat di depan bangunan tua tersebut. Bangunan itu merupakan hotel pertama di Kudus dan termegah pada zaman kolonial Belanda.
Sejumlah orang melintasi bangunan bekas Hotel Slamet, Jalan Jendral Sudirman, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Bangunan samping bekas Hotel Slamet saat ini, tampak tebok terbuat dari batu bata yang telah mengelupas. Di samping tembok, terdapat jalan sempit yang sering dilalui masyarakat menuju kampung, Desa Kramat, Kecamatan Kota.
Menurut Sejarahwan Kudus Eddy Yusuf, Hotel Slamet merupakan hotel pertama di Kudus yang didirikan pada era pemerintahan Kolonial Belanda. Dia menuturkan, hotel tersebut meruapakan yang termegah di Kudus, bahkan setelah era Kemerdekaan, sekitar tahun 60-an.
Kondisi bangunan bekas Hotel Slamet di Jalan Jendral Sudirman, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
"Tamu yang menginap merupakan kalangan atas. Kalau tidak pejabat tinggi ya pengusaha kaya,” ungkap Eddy kepada Seputarkudus.com.
Eddy melanjutkan,
setiap ada pengusaha dari Jakarta atau daerah lain yang mampir di Kudus atau
melewati Kudus, pasti mampirnya di Hotel Slamet. “Hotel Slamet memang dulunya
termasuk hotel yang melegenda dan besar,” tambahnya.
Setelah Hotel Slamet berdiri, muncul hotel-hotel baru di sekitar wilayah perkotaan. “Harga menginap di Hotel Slamet saat itu merupakan yang paling mahal di antara hotel-hotel yang berdiri setelahnya,” ungkapnya.
Dia menceritakan,
ketika dia masih sekolah di SD Al-Islam tahun 1964, dia sering melewati Hotel
Slamet. Bangunannya bertembok dan bagus. Bentuk
bangunannya kurang lebih seperti Hotel Merdeka di Pati, satu lantai dan bertembok. Sekarang bangunan tersebut sebagian sudah hilang. Tinggal tersisa bangunan tua
di sebelah utara.
“Ketika masih SD, saya sering lewat Hotel Slamet. Jadi bangunannya bagus, bertembok dan saat itu memang termasuk bangunan yang mewah,” ungkapnya.
“Ketika masih SD, saya sering lewat Hotel Slamet. Jadi bangunannya bagus, bertembok dan saat itu memang termasuk bangunan yang mewah,” ungkapnya.