Warga membeli jajanan pasar di Gang 4, Jalan Mangga, Kelurahan Panjunan, Kota, Kudus. Foto Imam Arwindra |
Umi Athiyah (47), pedagang makanan kecil di Gang 4 Kudus menuturkan, dia dan pedagang lainnya mulai berjualan pukul 04.00 WIB. Pedagang yang berjualan ada lebih dari 100 orang.
“Ramainya mulai Pukul 04.00 pagi. Kalau Pukul 08.00 seperti
sekarang sudah tidak ramai lagi,” kata Umi kepada Seputarkudus.com, Rabu (18/5/2016).
Dia menuturkan,
pedagang yang berjualan datang dari Loram, Panjunan, dan Ploso. “Yang jualan orang Kudus. Namun yang membeli banyak
dari luar Kudus. Semarang pun ada,” ungkap Umi, pedagang yang berasal
dari Desa Ploso, Kecamatan Jati.
Sejumlah penjual jajanan pasar menunggu pembeli di Gang 4 Jalan Mangga, Kecamatan Kota, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Dia menjelaskan, setelah subuh lokasi di Jalan Mangga seperti pasar. Ratusan orang berdagangan untuk membeli jajanan tradisional yang akan mereka jual lagi.
Jajanan yang dijual, katanya, ada lebih dari 100 jenis. Beberapa jajanan di antaranya apem, arem-arem, agar-agar, bolu kukus, dadar gulung, risoles, bugis, cucur, kroket, kue lapis, lepet Jagung, dan masih banyak lainnya. “Rata-rata setiap jajan dijual antara Rp 1.000 hingga Rp 1.500,”
tambahnya.
Dalam sehari dia mengaku mampu menjual 1.500 jajan. Omzet yang
diterimanya mencapai Rp 700 ribu per hari. “Kalau pas hari libur atau masuk bulan puasa bisa 2 ribu lebih jajanan yang terjual,” tambah umi.
Umi menceritakan, dirinya mulai berdagang sejakl tahun 1984. Jajanan yang dia jual disetok dari orang lain. Dia hanya membuat bolu kukus.
Umi menceritakan, dirinya mulai berdagang sejakl tahun 1984. Jajanan yang dia jual disetok dari orang lain. Dia hanya membuat bolu kukus.