Bangunan sekolah SMA PGRI 1 Kudus dulu tak sebagus sekarang ini. Kini di bagian depan sekolah tersebut didesain secara elegan menggunakan PCV, layaknya bangunan perkantoran. Padu-padan warna biru dan orange membuat bagian muka sekolah tersebut tampak elegan.
Kepala SMA PGRI 1 Kudus Bambang Sugiarto, S.Pd menceritakan, sebutan menteng diberikan karena dulu sekolah yang terletak di Jalan Mejobo tersebut memiliki banyak siswa yang bisa dikatakan dari kalangan elit. Kata menteng yang memiliki konotasi kawasan elit di Jakarta. Dulu banyak siswa yang datang ke sekolah menggunakan mobil.
"Banyak siswa dulu datang dari kalangan kalangan yang orang tuanya berduit. Waktu pertama sama masuk ke sekolah ini sebagai guru masih banyak yang membawa mobil. Tapi mereka ini kebanyakan meruapakan siswa yang tidak diterima di sekolah favorit," tuturnya.
Tak heran, katanya, sekolahnya itu dulu dianggap masyarakat sebagai sekolah tampungan anak-anak "buangan". Imej tersebut melekat sejak dulu, sehingga banyak masyarakat yang memandang sebelah mata sekolahannya dan menggap sebagai sekolah "pinggiran" dan lembaga pendidikan "kelas dua".
Sejak ditunjuk sebagai kepala sekolah, Bambang bertekad ingin merubah imej masyarakat. Dia ingin SMA PGRI 1 Kudus yang dia pimpin sejak beberapa tahun lalu menjadi sekolah yang sejajar dengan sekolah favorit lain di Kudus. Segala upaya dia lakukan, mulai dari pembenahan bangunan sekolah, hingga program-program pendidikan untuk mendongkrak prestasi siswanya.
"Kami bersama para guru berpikir keras bagaimana agar sekolah ini setara dengan sekolah-sekolah lain di Kudus. Kami mempercantik tampilan depan sekolah yang dulu terlihat kuno. Kami juga memperbaiki fasilitas sekolah dan ruang kelas," kata mantan Presiden BEM UMK tersebut.
Terkait sebutan menteng, Bambang ingin tetap mempertahankannya. Karena sebutan tersebut diberikan masyarakat dan telah melekat. Yang dia ingin rubah bukan sebutannya, melainkan imej yang dulu negatif menjadi positif.
"Sebutan menteng telah melekat, dan itu kami biarkan. Yang penting kami ingin imej menteng yang dulu berbeda dengan menteng yang sekarang. Menteng sekarang adalah sekolah yang maju dan memiliki output siswa yang bisa bersaing dengan siswa lain di Kudus," tuturnya.
Untuk mendongkrak prestasi sekolahnya, Bambang membuat banyak program pendidikan. Satu di antaranya yakni mengasah kemampuan para siswa untuk berprestasi dalam bidang kelompok ilmiah remaja (KIR). Beberapa tahun terakhir ini, siswa SMA PGRI 1 Kudus terus menjadi juara dalam perlombaan KIR di berbagai tingkat.
Program tata boga SMA PGRI 1 Kudus |
Program tata boga SMA PGRI 1 Kudus |
Program automotif SMA PGRI 1 Kudus |
Program desain grafis SMA PGRI 1 Kudus |
Ulang Tahun PGRI
Kepala SMA 1 PGRI Kudus Bambang Sugiarto bersama Wakil Kepala Sekolah siap melepas balon dalam perayaan ulang tahun PGRI di halaman sekolah, Minggu (29/11/2015). |
Pada ulang tahun PGRI tahun ini, SMA PGRI 1 Kudus membuat program kegiatan khusus. Selain memperingati harlah PGRI dengan sejumlah kegiatan yang meriah, sekolah tersebut juga ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sekolah tersebut memiliki banyak siswa yang memiliki skill dalam berbagai bidang.
"Untuk memeriahkan harlah PGRI, kami sengaja mengundang kelompok barongsai dalam pembukaan. Selain itu, kami juga menyelenggarakan lomba mewarnai dan lomba dolanan anak. Kami juga membuat banyak stan untuk memamerkan apa yang telah dibuat para siswa selama ini," katanya.
Dia mengaku cukup senang, karena acara yang digelar pada Minggu (29/11/2015) banyak mendapat respon dari masyarakat. Peserta yang ikut dalam lomba begitu banyak, dan acara yang digelar juga sangat meriah.
-------------------------------------------------
Berikut galeri foto-foto kemeriahan ulang tahun PGRI di SMA PGRI 1 Kudus.