Latest News

Cegah Risiko Kematian Ibu dan Bayi, Dinkes Kudus Luncurkan SMS Bunda

Sosialisasi SMS Bunda di Kabupaten Kudus.
SEPUTARKUDUS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kudus  Meluncurkan layanan informasi melalui SMS Bunda, di Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Jalan Ganesha, Purwosari, Kota, Senin (5/10). Layanan tersebut diluncurkan sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. 

Dalam acara tersebut, Kepala Dinkes Kudus dr Maryata mengatakan, angka kematian ibu dan bayi di Kudus sebenarnya terbilang rendah, jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah. Namun pihaknya pro-aktif untuk melakukan pencegahan agar kasus kematian ibu dan bayi di Kudus bisa diminimalkan. Oleh karena itu, Dinkes ikut terlibat untuk menyosialisasikan SMS Bunda yang digagas JHPiego, GE Foundation, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan pemerintah Provinsi Jateng, melalui Program dari Expanding Maternal and Neonatal Survival (Emas).

“Kudus sebenarnya bukan daerah fokus , karena angka kematian ibu dan bayi terbilang rendah dibanding daerah lain di Jateng. Namun kami pandang program SMS Bunda ini sangat positif dan kami harus ikut mendukung. Seluruh dokter dan bidan harus ikut menyosialisasikan SMS Bunda kepada pasiennya,” ujar Maryata di hadapan Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator se-Kabupaten Kudus yang hadir sebagai peserta acara.

Acara yang dikemas dengan diskusi tersebut, juga dihadiri perwakilan seluruh rumah sakit di Kudus.  Hadir sebagai pembicara dalam diskusi, dr Maryata, dokter kandungan di Kudus dr Heri Purwantiko,  dan Sushanty sebagai perwakilan JHPiego. 




SMS Bunda Gratis


Sushanty menjelaskan, Program SMS Bunda telah diluncurkan secara nasional pada awal tahun ini. Di jawa Tengah, ada lima kabupaten yang menjadi tempat sosialisasi, termasuk Kabupaten Kudus. Untuk bisa mendapatkan layanan informasi SMS Bunda, cukup ketik SMSbunda, kirim ke nomor operator 08118-469-468. Setelah teregister, pengguna akan mendapatkan informasi dan tips kesehatan kehamilan. Pengguna tidak dikenakan biaya atau gratis untuk mendapatkan layanan tersebut.

“Caranya sangat mudah. Ibu hamil cukup mengirim SM melalui nomor ponsernya. Untuk mendaftar, data perkiraan melahirkan dan tempat tinggal harus diisi. Setelah terdaftar, nanti akan ada SMS yang memberikan informasi dan tips kesehatan, sesuai periode kehamilan,” ujar Sushanty.

Selain informasi dan tips kehamilan, katanya, setelah melahirkan pengguna juga akan tetap mendapatkan layanan informasi dari SMS Bunda. Informasi dan tips yang diberikan termasuk pemberian ASI eksklusif  hingga anak berusuia dua tahun. 

Usai acara, pelaksana sosialisasi Program SMS Bunda di Jawa Tengah Ardiansyah Harjunantyo mengatakan, launching SMS Bunda telah dilaksanakan di Kendal, Tegal, Banjarnegara, dan Kudus. Di Kudus, program sosialiasi dilakukan melalui beberapa acara. Di antaranya pembagian poster dan leaflet di acara Car Free Day pada Minggu (4/10), dan diskusi di gedung Labkesda.

“Acara sosialisasi di Car Free Day kemarin sangat meriah. Kami melibatkan puluhan mahasiswa untuk membagi-bagikan poster dan leaflet, serta balon yang ada tulisannya nomor operator SMS Bunda. Kami juga dibantu Dinkes untuk memberikan pemeriksaan gratis bagi ibu hamil yang datang di acara Car Free Day,” kata anggota AJI Kota Semarang tersebut.

Dia menambahkan, acara peluncuran dan sosialisasi SMS Bunda di setiap daerah berbeda-beda. Panitia lokal diberi kelonggaran untuk melaksanakan sosialisasi sesuai dengan ide kretif yang muncul. Menurutnya, setiap daerah memiliki keunikan dalam pelaksanaan sosialisasi. Termasuk di Kudus, yang memiliki ide untuk membagikan balon untuk menarik perhatian masyarakat.