SEPUTAR KUDUS - Masyarakat Kudus harus mewaspadai bencana yang masih mengancam pada musim hujan tahun ini. Baik bencana longsor di kawasan dataran tinggi maupun pegunungan, maupun bencana banjir di kawasan hilir. Bencana yang terjadi pada awal tahun lalu, masih patut diwaspadai.
Pada tahun lalu, bencana yang terjadi di Kabupaten Kudus menjadi perhatian masyarakat. Tidak hanya masyarakat di Provinsi Jawa Tengah, namun juga masyarakat sekup nasional. Bencana yang terjadi tidak hanya longsor, namun juga bencana banjir. Longsor terjadi di Desa Menawan, yang menelan korban jiwa hingga belasan orang. Sedangkan bencana longsor di Desa Rahtawu, menyebabkan ribuan warga terisolasi.
Tak hanya itu, bencana banjir yang terjadi di wilayah hilir Kabupaten Kudus, menyebabkan ribuan warga di sejumlah desa di Kecamatan Mejobo, terpaksa diungsikan. Dan yang paling menyita banyak perhatian, yakni terendamnya jalur utama pantura di kawasan Tanggulangin, sekitar Terminal Induk Kudus. Banjir yang terjadi menyebabkan lalu lintas pantura lumpuh total.
Waktu satu tahun, memang tak cukup lama untuk Pemerintah Kabupaten Kudus menyiapkan segala sesuatu untuk mengatasi terjadinya banjir. Namun, satu tahun juga bukan waktu yang sebentar. Selama satu tahun terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Kudus fokus pada pembenahan infrastruktur di kawasan Tanggulangin. Antisipasi itu dilakukan dengan pembenahan drainase jalan, dan sejumlah infrastruktur lainnya, termasuk polder di kawasan tersebut.
Tak satu pun warga yang menginginkan banjir itu terulang kembali. Namun alam tak bisa disalahkan menemukan keseimbangannya. Yang perlu dilakukan, yakni memahami keseimbangan alam itu, agar tidak membuahkan bencana sehingga membuat jatuh korban. (Mase Adi Wibowo)