SEPUTAR KUDUS - Sejumlah warga terpaksa menuntun kendaraan yang mogok karena banjir di kawasan Colombo, Jati, Kudus, Rabu (22/1/2014). |
Bencana banjir dan tanah longsor, seolah menjadi hal yang lumrah terjadi setiap tahun, meski tak sebesar tahun 2014 ini. Bencana yang terjadi saat ini, mengingatkan masyarakat pada bencana banjir Desember 2007 dan Januari 2008. Sepertinya, bencana ini mirip siklus lima tahunan.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus ini, membuat akses jalan Pantura macet total, sejak Rabu (22/1/2014) pagi, dan diperkirakan akan terjadi hingga beberapa hari berikutnya. Kemacetan total tersebut disebabkan terputusnya akses lalu lintas di kawasan Terminal Induk Kudus. Antrean kendaraan, bahkan mengular di Jalan R Agil Kusumadya, sekitar kawasan Kencing hingga Jalan Ahmad Yani di depan kantor DPRD Jateng. Terputusnya akses lalu lintas di karenakan banjir stinggi pinggang orang dewasa.
Banjir tersebut juga menyebabkan kemacetan total di perbatasan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak, tepatnya di kawasan Jembatan Tanggulangin. Pengendara yang akan melintas di Kudus harus tertahan, karena kedalaman air yang terjadi di kawasan tersebut.
Banjir juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus. Di antaranya, Desa Jetis Kapuan, sebagian desa di Kecamatan Undaan, termasuk Desa Karangrowo, Desa Mejobo, dan sebagian di sejumlah Desa di Kecamatan Jekulo. Akibat banjir ini, ribuan warga terkena banjir diungsikan ke sejumlah posko pengungsian.
Sedangkan bencana longsor terjadi di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog. Sebanyak 12 warga dukuh tersebut tertimbun longsor. Kejadian ini menyita perhatian banyak kalangan, tak hanya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, namun juga sejumlah media nasional. (Suwoko)
Video Banjir Kudus