SEPUTARKUDUS.COM, GETAS PEJATEN - Di tepi barat jalan desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, terlihat ratusan terompet dengan
aneka warna serta bentuk tergantung di bambu. Tidak jauh dari ratusan terompet
tersebut tampak seorang pria memakai kaus kuning sedang sibuk mengobrol
melalui telepon genggamnya. Pria tersebut bernama Suyono (50) pembuat sekaligus
penjual terompet untuk menyambut pergantian tahun 2017.
![]() |
Suyono sedang menjual terompet buatannya di jalan Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus. Foto: Rabu Sipan |
Seusai berbicara melalui telepon, pria yang akrab disapa Yono
sudi berbagi penjelasan kepada Seputarkudus.com tentang penjualan terompetnya
tersebut. Dia mengatakan, dia baru saja menerima telepon dari pelangganya yang
membeli terompetnya secara grosir untuk dijual lagi. Sepekan sebelum
ke Kudus, dia memberi kabar kepada para pelangganya tahun lalu melalui handpone bahwa terompet yang dia produksi sudah jadi semua dan
sudah siap dijual.
“Semua pedagang terompet eceran yang biasanya membeli secar
grosir terompet buatanku. Mereka sangat antusias setelah aku kabari ribuan terompet beraneka bentuk sudah bisa dipesan maupun dibeli secara langsung. Mereka yang aku
kabari biasanya langsung tanya harga dan langsung memesan. Bahkan baru dua hari
di Kudus satu di antara puluhan pelangganku ada yang datang dan membeli 50
terompet,” ujar Yono.
Baca juga: Jelang Tahun Baru, Tukang Becak Asal Grobogan Ini Siapkan 5.000 Terompet untuk Dijual di Kudus
Baca juga: Jelang Tahun Baru, Tukang Becak Asal Grobogan Ini Siapkan 5.000 Terompet untuk Dijual di Kudus
Pria yang berasal dari Grobogan tersebut mengungkapkan tidak
mengutangkan terompetnya tersebut kepada para pelangganya. Setiap pelangganya
yang datang membeli secara grosir maupun ecer harus membayarnya dengan tunai.
“Aku menjual semua
terompetku dengan sistem tunai, dan aku tidak menerima sistem uutang. Jika bayarnya dibelakang kalau tidak kurang uang pembayanya, kadang juga malah
orangnya kabur,” ungkapnya
Pria yang sudah dikaruniai dua anak dan satu cucu tersebut
mengatakan untuk menyambut pergantian tahun 2017 dia membuat sekitar 5.000
terompet dengan aneka bentuk. Yono lalu merinci bentuk terompet yang dia bawa
serta harga jual ecer maupun grosir.
Terompet corong dia jual ecer dengan harga Rp 3 ribu per pcs
dan harga Rp 1500 per pcs untuk harga grosir. Terompet bentuk naga spons dan
bentuk ayam dia jual ecer dengan harga Rp 30 ribu per pcs dan Rp 10 ribu per
pcs untuk harga grosir. Sedangkan terompet bentuk gitar dan naga kertas dia
jual ecer dengan harga Rp 20 ribu per pcs dan Rp 8 ribu per pcs untuk harga
grosir.
Dia mengatakan untuk memproduksi semua terompet yang
berjumlah lima ribu tersebut dia mengeluarkan modal sekitar Rp 8 juta. Dia
mengungkapkan membeli kertas bahan terompet di Kudus, sedangkan untuk kepala
tiupan dan kepala naga, ayam dan bentuk hewan lainya dia beli di Wonogiri.
“Aku berharap semua pedagang yang sudah memesan jadi membeli
terompet buatanku dan tidak membeli buatan orang lain. Dan untuk semua orang
yang ingin menjual terompet menjelang pergantian tahun, bisa membeli terompet
buatanku secara grosir dengan menghubungi nomer handpone-ku 0857 2689 8571,” ungkapnya.