Latest News

Berteater Itu Keren Menggema pada Pelaksanaan Festival Teater Pelajar 2016 Djarum Foundation Bakti Budaya

SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU - Ratusan orang beriap di depan panggung yang telah ditata lengkap dengan setting lampu di dalam GOR Djarum, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus, Sabtu (19/11/2017). Mereka tengah menunggu penampilan kelompok teater pada Final Festival Teater Pelajar 2016. Kali ini, penyelenggara menggaungkan jargon Berteater Itu Keren dalam acara yang diselenggarakan setiap tahun tersebut.
final festival teater pelajar djarum foundation 2016
Peserta tampil dalam final Festival Teater Pelajar 2016 yang diselenggarakan Djarum Foundation Bakti Budaya di GOR Djarum, Kaliputu, Kota, Kudus. Foto-foto: Ahmad Rosyidi
 Di sela kesibukannya sebagai koordinator juri dalam Festival Teater Pelajar 2016 yang diselenggarakan Djarum Foundation Bakti Budaya, Asa Jatmiko (40) sudi berbagi penjelasan tentang jargon Berteater Itu Keren. Jargon itu diangkat agar pelaku teater di Kudus lebih bersemangat dan dunia teater lebih berkembang lagi.

Kata keren dalam jargon itu, kata Asa, tidak bermaksud kemewahan. Justru sebaliknya, berteater menunjukkan martabat, harga diri, mentalitas, kepribadian, tanggung jawab dan disiplin.

“Kami ingin terus menyerukan Berteater Itu Keren, agar semangat berteater di Kudus lebih berkembang lagi. Karena makna keren berteater bukan keren dalam arti kemewahan,” jelas pria kelahiran Purbalingga itu.
Asa Jatmiko (kanan) berbincang dengan Acong saat final Festival Teater Pelajar 2016. 


Dia merasa sangat senang dengan peningkatan teater di Kudus, khususnya teater pelajar. Oleh karena itu Asa ingin terus mendukung dan memberi lebih banyak ruang untuk mereka berekspresi agar teater di Kudus bisa terus berkembang.

Menurut Asa, perkembangan teater lima tahun terakhir ini menunjukkan grafik yang terus meningkat. Tentu dia dan pelaku seni teater di Kudus akan terus mendukung. Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peningkatan teater di Kudus terbilang paling pesat. 

"Pada penyelenggaraan Festival Teater Pelajar sebelumnya pada 2015, jumlah peserta festival tingkat SMP ada 5 kelompok dan tingkat SMA ada 23 kelompok. Sedangkan pada tahun ini, peserta tingkat SMP ada 11 kelompok dan SMA ada 26 kelompok," tuturnya.




Dalam kegiatan Festival Teater Pelajar, Asa menjelaskan tujuan utama bukan pada kompetisi, tapi lebih pada pengalaman, apresiasi, dan motivasi. Selain itu pihaknya ingin terus memberikan pendampingan serta dukungan untuk perkembangan teater yang ada di Kudus.

“Ini juga pertama kali kami menggarap panggung dan lighting secara serius, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami berharap peserta bisa terkesan dan merasa bangga pernah berada di panggung yang besar untuk mereka berekspresi,” ungkap pria dua anak itu.

Ketua Penyelenggara Fetival Teater Pelajar 2016, Sudarmono (33) mengungkapkan, kegiatan serupa sudah digelar sejak 2008. Tahin ini merupakan yang kesembilan kalinya. Kali ini penyelenggara memilih tema "Cerita Dan Dongen Rakyat Nusantara". Dengan tema tersebut, dia berharap pelajar di Kudus lebih mengenal dan bangga dengan budaya Indonesia.




Acong, begitu Sudarmono akrab disapa, merinci sembilan kelompok teater pelajar yang lolos masuk ke final. Empak kelompok di antaranya tampil pada final hari pertama (19/11/2016). Empat kelompok itu antara lain Teater Ukur dari MTs NU Maslakul Falah, Teater Espero dari SMP 2 Kudus, Teater Negeri Satu Atap dari SMP 3 Satu Atap Gebog, Teater Jangkar Bumi dari Ma Qudsiyyah dan Teater Sate Madu dari MAN 2 Kudus. 

"Sedangkan pada hari kedua (20/11/2016), ada Teater Ganesha dari SMA 2 Kudus, Teater Apotek dari SMK Duta Karya, Teater X – Miffa dari SMK NU Miftahul Falah, dan Teater Studio One dari SMA 1 Kudus," kata bapak satu anak tersebut.

Dia menjelaskan, beberapa kategori yang masuk kategori penilaian juri antara lain, penataan artistik terbaik, aktor utama terbaik, aktris utama terbaik, aktor pembantu terbaik, aktris pembantu terbaik, dan sutradara terbaik. Selain itu, juri juga akan memilih teater terbaik satu, dua dan tiga untuk tingkat SMP, dan teater terbaik satu, dua dan tiga untuk tingkat SMA.

Untuk penilaian final Festival Teater Pelajar kali ini, katanya, penyelenggara mempercayakan tiga juri untuk menilai tahap final, antara lain Ine Febriyanti, Gunawan Maryanto, dan Agus Syarofuddin. Sedang pada tahap seleksi yang diselenggarakan pada 31 Oktober hingga 9 November 2016, dipercayakan pada Jumari HS, Jesi, dan Warih Bayu, untuk tingkat SMP. Dan untuk tingkat SMA juri dipercayakan pada Kanzunudin, Asa Jatmiko dan Agus Syarofuddin.