SEPUTARKUDUS.COM, MLATI KIDUL - Puluhan klakson aneka
warna tampak terpasang pada rangka besi di depan kios selatan tepi Jalan Pramuka, Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Di dalam Kios seorang pria berkaus motif belang sedang melayani pembelinya.
Pria tersebut bernama Sugiyanto (43), penjual sekaligus servis klakson mobil.
Sugiyanto sedang menjual klakson di kiosnya, Jalan Pramuka, Mlati Kidul, Kudus. Foto: Rabu Sipan |
Seusai melayani pembeli, pria yang biasa disapa
Yanto tersebut sudi berbagi penjelasan tentang usahanya tersebut kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, selain menjual klakson mobil produksi pabrik dia juga menjual
klakson hasil rangkaianya sendiri. Klakson hasil rangkaianya tersebut dia
setting dengan suara setandar. Namun jika pelangganya ingin suaranya lebih nyaring,
atau jenis suara tertentu dia juga bisa membuatkanya.
“Aku mendapatkan beberapa klakson rusak dari mobil para
pelangganku yang klaksonya tidak bisa diperbaiki dan mereka membeli yang
baru. Klakson – klakson tersebut biasanya tidak dibawa pulang. Daripada barang tersebut jadi sampah, aku cek komponen semua kelakson tersebut
lalu aku rangkai hingga bisa mengeluarkan bunyi lagi,” ujar Yanto.
Warga Desa Piji, Kecamatan Dawe, itu mengatakan, suara klakson mobil hasil rangkainya tersebut menghasilkan
bunyi setandar yakni “dhiin dan thoot”. Namun jika para pelangganya ingin suara
lain dan dengan tingkat nyaring tertentu pada klakson yang dia rangkai, dia bisa membuatkan sesuai pesanan para pelanggan.
Berbeda dengan
kelakson hasil produksi pabrik yang tidak ada garansi, dia mengaku berani
memberi garansi selama satu bulan kepada
para pelangganya yang membeli kelakson hasil rangkainya. Menurutnya para
pelangganya yang membeli klakson hasil rangkaianya dan rusak dalam satu bulan,
klakson tersebut tidak dia perbaiki melainkan dia ganti dengan klakson hasil
rangkaianya yang baru.
Pria yang mengaku sudah dikaruniai dua anak tersebut
mengatakan, klakson hasil rangkaianya tersebut dia jual dengan harga Rp 425
ribu sepasang. Harga itu sama dengan harga klakson produksi pabrik dengan merk Hella,
Denso, serta Boss. Selain tiga merek tersebut, dia juga menjual klakson merek
Nikko, JO, Seger, yang dia jual lebih murah yakni Rp 155 ribu sepasang.
“Harga tersebut sudah termasuk ongkos pemasangan. Selain
menjual klakson aku juga menerima servis klakson mobil. Untuk servis aku
memasang tarif Rp 75 ribu untuk klakson kecil dan Rp 165 ribu klakson besar.
Harga tersebut untuk satu klakson dan jika sepasang klakson tinggal dikalikan
dua,” ungkap Yanto
Dia mengaku dalam sebulan dia bisa menjual enam hingga 10 klakson
dengan berbagai macam merk dan jenis klakson. Sedangkan untuk servis dalam sebulan Yanto mengaku tidak bisa mengkalkulasinya.
Yanto mengatakan membuka kios tempat menjual dan servis klakson
tersebut setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Dia juga
mengungkapkan, untuk membuka usahanya tersebut, dia mengeluarkan uang
sekitar Rp 8 juta.
“Sebelum berjualan klakson aku terlebih dulu bekerja di
bengkel cat mobil untuk mencari modal. Namun setelah setahun bekerja uang yang
terkumpul masih kurang akhirnya aku meminjam uang istriku agar genap menjadi Rp
8 juta,” ujarnya
.