SEPUTARKUDUS.COM, KERJASAN – Rak berwarna hijau dipenuhi kitab-kita yang berjajar rapi di aula Madrasah Aliyyah (MA) Qudsiyyah. Di setiap kitab terdapat
selembar kertas di sampingnya yang ditempel tertulis profil. Kitab-kitab
tersebut tersedia saat kegiatan Pameran Turats Ulama Nusantara Puncak Satu Abad
Qudsiyyah belum lama ini.
Nanal sedang menunjukkan isi kitab Tuntunan Ringkas Manasik Haji yang ditulis oleh KH Bisri Mustofa. Foto: Imam Arwindra |
Satu di antara yang dipamerkan, yakni kitab berwarna coklat berukuran 16,5 x 21 sentimeter. Kitab tersebut terletak di bagian bawah sisi timur rak. Sampul kitab itu bergambar seseorang yang sedang membawa unta di gurun pasir menuju Kakbah. Pada sampul itu juga tertulis judul kitab dalam huruf Pegon "Tuntunan Ringkas Manasik Haji" yang ditulis KH Bisri Musthofa, yang tak lain ayahanda KH Mustofa Bisri (Gus Mus) Rembang.
Menurut Koordinator Pameran Turats Ulama Nusantara, Nanal
Alnal Fauz (21), kitab tersebut berisikan tuntunan ibadah haji yang sampai hari
ini masih digunakan masyarakat. “Kitab tersebut berisi tata cara
manasik haji secara ringkas dan mudah dipahami,” ungkapnya saat ditemui
Seputarkudus.com saat pemeran sedang berlangsung.
Kitab fiqih haji itu menurutnya ditulis berdasarkan pengalaman muallif semasa melakukan ibadah haji di Mekah. Kitab tersebut disertai gambar-gambar lokasi ibadah untuk memperjelas
dan mempermudah orang untuk memahami. “Gambar-gambar tersebut sesuai yang ada
di Makkah. Saat melakukan towaf dan ada juga gambar Hajar Aswad,” tunjuknya
sambil membuka isi kitab.
Kitab yang diterbitkan Menara
Kudus pada 1963 itu, menggunakan Bahasa Jawa. “Bahasanya mudah kok. Bahasa Jawa
yang sehari-hari orang Jawa ucapkan,” tuturnya.
Seorang laki-laki sedang melihat kitab yang terpajang di rak pada Pameran Turats Ulama Nusantara Satu Abad Qusdsiyyah. |
Menurut Alnal, isi kitab tersebut juga disertai doa-doa dalam
menjalankan ibadah haji. Kitab sampai sekarang masih digunakan untuk masyarakat
yang akan menunaikan ibadah haji. “Kitab karangan KH Bisri Mustofa sangat
lengkap. Selain berisi tata cara ibadah, juga ada doa dan gambar yang dapat
memperjelas pembaca,” terangnya.
Dia menyarankan, untuk masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji agar membaca kitab karangan KH Bisri Mustofa ini. Supaya dapat lebih siap dalam menjalankan ibadah yang masuk dalam rukun Islam kelima. “Kitab ini cetakan Menara Kudus,” tambahnya.
Dia menyarankan, untuk masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji agar membaca kitab karangan KH Bisri Mustofa ini. Supaya dapat lebih siap dalam menjalankan ibadah yang masuk dalam rukun Islam kelima. “Kitab ini cetakan Menara Kudus,” tambahnya.