Latest News

Nama Sosok Kiai di Pintu Gerbang Masjid Wali Loram Kulon Masih Jadi Misteri

SEPUTARKUDUS.COM, LORAM KULON – Sebuah tulisan tersemat di bagian depan Masjid Wali Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus. Di depannya terdapat empat tiang dan tiga anak tangga berbahan kramik. Tulisan tersebut berada di pintu berbahan kayu dengan ukiran dibagian sisi depan atas. Tulisan itu memuat lima tokoh desa setempat yang membuat pintu tersebut. Namun hingga kini belum diketahui satu sosok nama tokoh yang terukir di pintu tersebut.
masjid wali loram

Menurut Takmir Masjid Wali Loram Kulon, Afrohamanudin (48), pintu tersebut dibuat lima tokoh di daerah Loram untuk disumbangkan Masjid Wali Loram Kulon. Di pintu itu tertulis tahun 1248 Hijriyah. “Pintu tersebut dulunya pintu depan Masjid Wali Loram, dibuat bersama-sama oleh lima tokoh desa. Namun ada yang belum diketahui, yakni nama kiai yang disebutkan pertama dalam ukiran tersebut,” tuturnya kepada Seputarkudus.com belum lama ini.

Tulisan yang terdapat dalam pintu tersebut berupa huruf Arab. Menurut Afrohamanudin, tulisanya berbunyi, "Ini peninggalan tokoh-tokoh (Loram) berupa pintu. Yang membuat pintu ini, pertama, kiai (belum bisa dibaca), kedua Petinggi Serjoyo, Ketiga Petinggi Trendeto, Keempat Petinggi Sliwongso dan Kelima Petinggi Wirjoyo. Pintu ini dibuat Hari Senin Legi, 8 Dzulhijjah 1248 Hijriyah. “Itu isi tulisan yang terukir dalam pintu.”

Dia menjelaskan, nama pertama yang tertulis dalam ukiran pintu tersebut sampai sekarang belum ada yang mengetahui. “Depannya ada tulisan kiai yang dilanjutkan huruf Arab sin. Sampai sekarang saya tidak bisa membacanya,” ungkapnya.

Karena pintu ini termasuk prasasti  yang perlu dijaga, katanya, pintu tersebut diletakkan di sisi depan masjid belakang gapura. “Supaya seolah-olah pintu tersebut masih menjadi pintu depan Masjid Wali Loram,” tambahnya.

masjid wali loram

Afrohamanudin memberitahukan, sebelum Orde Baru Masjid Wali Loram masih menggunakan nama Masjid Wali Loram. Namun saat Orde Baru, nama masjid diganti Masjid Jami At-Taqwa. “Saat Orde Baru semua masjid harus diberi nama khusus. Alasannya untuk kebutuhan administrasi. Namun masyarakat Loram masih menyebutnya dengan nama Masjid Wali Loram,” tuturnya.

Dia menceritakan, Masjid At-Taqwa dibangun seorang Muslim keturuan Tiongkok bernama Tji Wie Gwan atau Sunggung Badar Duwung bersama Sultan Hadirin atas perintah Sunan Kudus. Masjid tersebut dibangun sekitar tahun 1596-1597 Masehi.

Menurutnya, bangunan asli yang masih tersisa yakni gapura, saka empat, mustaka cungkup, sumur, pintu dan bedug. “Untuk pintu dan bedug dibuat tokoh-tokoh Loram,” tuturnya.