Latest News

Kios di Pasar Kliwon Ini Kehabisan Stok Gamis Uttaran, Gamis yang Jadi Tren Jelang Lebaran

SEPUTARKUDUS.COM, KLIWON - Puluhan manekin berjajar rapi di sebuah kios di lantai dasar Pasar Kliwon. Manekin-manekin itu tampak berbalut gamis berbagai macam corak warna. Di bawah manekin, ribuan gamis terlipat rapi dan terbungkus plastik sesuai. Kios New Krisna Fashion milik Rifhalim (51) itu menjual pakaian wanita berbagai jenis, satu diantaranya gamis Uttaran. Menjelang lebaran ini dia sering kehabisan stok, karena saking banyaknya permintaan.
Mami Krisna, begitu Rifhalim biasa disapa pelanggannya, menuturkan, selama Ramadan dirinya sudah beberapa kali kehabisan stok baju wanita jenis gamis yang  sedang ngetren saat ini, yakni gamis Uttaran. Gamis yang namanya diadopsi dari sinetron di TV swasta, itu dia jual dengan harga sekitar Rp 130 ribu.

“Saat ini tokoku sudah kehabisan gamis Uttaran, makanya agak sepi pembeli. Tapi saat ada stok, toko milikku ini ramai pembeli. Bahkan aku bisa menjual ratusan potong gamis Uttaran dalam sehari,” kata Krisna kepada seputarkudus.com belum lama ini.

Perempuan yang memakai jilbab kuning tersebut mengungkapkan, saking banyaknya permintaan gamis Uttaran, penyuplai pakaian jenis tersebut dari Jakarta sampai kewalahan. “Mereka janjinya mau mengirim gamis Uttaran ke kiosku esok hari,” ujar ibu lima anak tersebut.

Menurutnya, selain gamis Uttaran ada lagi jenis pakaian wanita yang laris manis enam bulan terakir, yakni hem Reva dan blouse Marisa. Meskipun laris, penjualan dua jenis pakaian tersebut di bulan Ramadan ini tak selaris gamis Uttaran.

Warga Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kudus, mengaku, sudah berjualan sekitar 20 tahun di Pasar Kliwon, tepatnya di kios 27 blok A lantai dasar. Saat ini dia dibantu tiga karyawan.

Mami Krisna mengatakan, di tokonya tersebut dia melayani penjualan secara grosir mauapun penjualan secaraecer. Dia juga sudah mempunyai banyak pelanggan pedagang dari berbagai daerah, di antaranya Lasem, Rembang, Pati, Jepara.

“Untuk para pelanggan di kiosku yang sudah lama dan bisa dipercaya, mereka bisa membayar separuh dulu dari pakaian yang mereka beli. Dan mereka akan melunasinya setelah kembali lagi, untuk mangambil pakaian yang akan mereka jual di daerah mereka,” Kata Krisna yang mengaku mendapatkan omzet sekitar Rp 10 juta sehari.