SEPUTARKUDUS.COM - Tangan rentanya masih sigap menggiling batang demi
batang tebu, di Jalan Jendral Sudirman, Kudus, Senin (9/5/2016). Di atas gerobak kecil miliknya, Zaenal Arifin (63) dengan cepat
melayani setiap pengendara yang membeli es tebu yang dia jual. Meski hanya mendapat hasil Rp 12 ribu per hari, pak tua yang tinggal di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, itu tetap bersemangat demi mencukupi kebutuhan hidup.
Zaenal Arifin (63) menggiling tebu di Jalan Jendral Sudirman, Kudus, (9/5/2016). Foto Imam Arwindra |
Di atas gerobaknya terdapat mesin penggiling yang digunakan memeras tebu untuk mendapatkan sarinya. Mesin tersebut setiap hari digunakannya itu dia sewa dari seseorang di Pati. Hasil yang dia dapat dari berjualan dibagi 40 persen untuk pemilik mesin.
“Pendapatan saya masih sedikit. Belum bisa memenuhi kebutuhan. Karena harus masih menanggung biaya sewa mesin sebesar 40 persen dari jumlah pendapatan. Saya berharap mempunyai mesin sendiri,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.
Dia menjelaskan, setiap pekan dia membutuhkan tebu sebanyak satu kwintal. Harga yang dikeluarkan untuk membeli tebu sebsar Rp 150 ribu per kwintal. Satu kwintal dapat menghasilkan 200 gelas yang dijual Rp 2.000 setiap gelas.
“Jadi kira-kira sepekan pemasukan saya Rp 400 ribu. Kalau dikurangi harga bahan baku dan sewa mesin, saya hanya mendapatkan Rp 90 ribu per pekan,” tutur Zaenal dengan mata berkaca-kaca.
Zaenal mengaku, dulu dirinya pernah bekerja di parbrik rokok, Jambu Bol. Setelah perusahaan tersebut bangkrut dan tidak berproduksi, dirinya bekerja apa saja, termasuk menjual es tebu.
“Saya dulu mandor giling di Jambu Bol. Ketika sudah bangkrut dijanjikan pesangon Rp 8 juta. Namun sampai sekarang belum diberikan. Setelah itu saya memulung untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan sekarang berjualan es tebu,” ceritanya.
Dia berharap ada bantuan dari pemerintah agar dirinya bisa memiliki mesin penggiling tebu. Zaenal mengaku sudah pernah mengajukan bantuan tersebut ke Pemkab Kudus.
“Saya pernah coba meminta dari dinas terkait untuk meminta bantuan. Tapi ketika sudah disurvei tidak ada kelanjutannya. Semoga saya dapat bantuan,” ungkapnya.