Latest News

Begini Cara Masyarakat Kudus Merayakan Kemerdekaan

malam tirakatan seputarkudus com
SEPUTARKUDUS.COM - Proklamasi kemerdekaan Indonesia kini telah mencapai yang ke-70 tahun. Setiap tahun seluruh masyarakat Indonesia merayakannya dengan berbagai kegiatan, tak terkecuali di Kudus. Kegiatan tersebut dibuat untuk memeriahkan perayaan sekaligus sebagai ungkapan kegembiraan. Berikut ini sejumlah perayaan Hari Kemerdekaan di Kudus yang khas, yang setiap tahun pasti digelar. 


Malam Tirakatan

malam tirakatan seputar kdus
Kegiatan ini biasanya diselenggarakan pada malam sebelum 17 Agustus. Warga biasa berkumpul di sudut kampung untuk tidak tidur semalam suntuk. Biasanya mereka mengisi malam tirakatan dengan kegiatan-kegiatan meriah, atau hanya sekadar mengobrol. Warga umumnya mengawali malam tirakatan dengan berdoa bersama, setelah itu menyantap hidangan yang telah dibawa dari rumah. 


Gerak Jalan 

gerak jalan di kudus
Menjelang perayaan tujuh belasan mafhum bagi masyarakat di Kudus melihat banyak siswa melakukan latihan gerak jalan. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan siswa tingkat menengah dan atau sederajat, namun juga dilakukan siswa sekolah dasar. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai persiapan lomba gerak jalan yang dilaksanakan pada 17 Agustus atau menjelang Hari Kemerdekaan. Latihan tersebut bisa kita jumpai tidak hanya di jalan perkampungan, namun juga jalan perkotaan.

Selain siswa, kegiatan tersebut juga sering dilakukan lembaga pemerintahan, baik di tingkat desa hingga tingkat kabupaten. Latihan dilakukan juga sebagai persiapan lomba yang digelar pada perayaan Hari Kemerdekaan. Saat hari lomba digelar, pusat kecamatan atau kabupaten sangat meriah, karena banyak masyarakat ikut melihat gelaran lomba tersebut.


Menek Pucang (Panjat Pinang)

menek-pucang-17an
Lomba ini sangat khas ketika peryaan Hari Kemerdekaan. Lomba menaiki pohon pinang yang diolesi oli tersebut selalu digelar masyarakat untuk memeriahkan perayaan. Di Kudus, lomba panjat pinang tersebut lazim disebut menek pucang. Pohon pinang yang biasanya dibuat untuk lomba, diganti dengan bambu. Menek pucang ini tidak hanya digelar pada siang hari, namun juga malam hari, seperti yang diselenggarakan sejumlah desa di Kecamatan Undaan. 

Lomba Makan Kerupuk

Makan kerupuk juga menjadi lomba yang "wajib" diselenggarakan pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Di Kudus masih banyak warga yang menyelenggarakan acara ini. Lomba umumnya diikuti oleh anak-anak, namun tak jarang juga diikuti oleh orang dewasa. Lomba makan kerupuk yang digantung diutas tali tanpa harus menggunakan tangan tersebut menjadi hal yang lucu sekaligus seru bagi masyarakat. 

Selain lomba makan kerupuk, lomba serupa juga diselenggarakan warga. Di antaranya lomba memasukkan pensil dalam botol, lomba mengambil koin yang ditancapkan pada buah semangka, balap karung, dan sejumlah lomba lainnya. Lomba-lomba yang diselenggarakan tersebut sebagai ekspresi kegembiraan masyarakat dalam memaknai kemerdekaan.

Memasang Bendera di Depan Rumah

bendera-kudus
Memasuki Agustus, banyak kita lihat di sepanjang jalan, baik di wilayah perkotaan dan perkampungan, berjajar bendera merah putih yang dipasang di depan rumah dan perkantoran. Memasang bendera merupakan hal "wajib" yang harus dilakukan setiap warga atau lembaga. Memasang bendera tersebut merupakan perwujudan dari rasa syukur dan penghormatan bagi para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Karena "wajib", aparatur desa biasanya datang ke rumah-rumah warga untuk melakukan imbauan pemasangan bendera merah putih. 

Upacara Bendera 

uacapara-bendera-alun2-kudus
Meski upacara bendera hal yang biasa dilakukan setiap pekan, baik di sekolah maupun lembaga pemerintahan, namun pada momen Hari kemerdekaan, upacara bendera dilakukan secara tidak biasa. Segala bentuk persiapan dilakukan sebelum dilesenggarakannya upacara ini. Di sekolah, pengibar bendera bahkan disertai pasukan, yang sering disebut pasukan pengibar bendera (paskibra).

Pasukan tersebut biasanya mengenakan seragam putih-putih, lengkap dengan peci di kepala. Mereka ini merupakan para siswa terpilih yang dilatih untuk pengibaran bendera pada upacara bendera memperingati detik-detik proklamasi. 

Selain di sekolah, upacara juga biasanya dilakukan oleh warga di tingkat kecamatan. Warga bersama dengan lembaga kemasyarakatan mengikuti upacara bendera di pusat kecamatan masing-masing. Biasanya upacara bendera juga dimeriahkan grup drum band.