SEPUTAR KUDUS - Desain awal Gerbang Kudus Kota Kretek di kawasan Taman Tanggul Angin. |
Pada awal pembangunan Gerbang Kudus Kota Kretek, terjadi kontra terhadap pembongkaran replika Menara Kudus di taman tersebut. Replika itu, selama ini menjadi ikon selamat datang untuk menyambut masyarakat dari luar kota yang masuk ke Kudus. Pembongkaran itu dinilai menghilangkan esensi Kudus, yang selama ini dikenal sebagai Kota Religius.
Selain itu, pemberian nama Monumen Kudus Kota Kretek pada desai awal, dinilai menghilangkan trademark Kudus sebagai Kota Santri dan Kota Religius. Padahal, selama ini trademark tersebut telah menjadi identitas Kabupaten Kudus yang telah dikenal masyarakat di Jawa Tengah, bahkan Indonesia. Nama monumen yang membubuhkan trademark Kota Kretek, juga dianggap sejumlah kalangan, hanya menjadi sarana promosi salah satu perusahaan rokok di Kudus.
Beberapa pendapat lain dari masyarakat, simbol monumen dianggap tidak mencerminkan Kabupaten Kudus. Desain yang mereplika daun tembakau dan cengkih, dianggap tidak berhubungan dengan masyarakat di Kudus. Karena, Kabupaten Kudus bukan penghasil tembakau dan cengkih, kabupaten terkecil di Jawa Tengah ini penghasil produk olahan bahan tersebut.
Pendapat yang kontra dari sejumlah masyarakat di Kudus tersebut, tak membuat pemerintah kabupaten mengurungkan niatnya. Pemkab tetap membongkar replika menara Kudus, untuk selanjutnya diganti dengan monumen. Namun, adanya pendapat kontra itu, pemkab merubah nama bangunan yang sebelumnya bernama Monumen Kudus Kota Kretek, berubah menjadi Gerbang Kudus Kota Kretek. (Mase Adi Wibowo)